Berita

Lambang KAMI/Net

Politik

KAMI Lintas Provinsi Meminta Jokowi Secara Sukarela Mundur Sebagai Presiden

MINGGU, 04 DESEMBER 2022 | 08:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Indonesia dinilai sudah salah dikelola saat Presiden Joko Widodo berkuasa. Indikatornya, pemerintah kerap memanjakan para pengusaha besar dan investor asing, terutama memberikan privilege melalui UU Minerba, tax holiday, pembebasan pajak, perpanjangan masa HGU membuat investor semakin kaya dan berkuasa, namun rakyat semakin susah.

Begitu bunyi mukadimah pernyataan sikap Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Lintas Provinsi. Mereka menilai bahwa pemerintah kerap memberi kemudahan bagi China. Baik itu saat menjual hasil tambang, maupun membebaskan tenaga asing China masuk. Buntutnya, Indonesia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan dari kekayaan SDA yang berlimpah.

“Di satu sisi menutup kesempatan kerja bagi anak negeri sendiri meningkatkan pengangguran. TKA terutama dari China membanjir,” ujar Sekretaris KAMI Lintas Provinsi, Sutoyo Abadi kepada redaksi, Minggu (4/12).


Keberpihakan Presiden Jokowi kepada RRC dari awal berkuasa sangat kasat mata dengan berbagai kemudahan dan keistimewaan yang diberikan kepada pemerintah RRC dan pengusahanya. Begitu juga dalam bersikap di PBB menentukan pernyataan tentang perdamaian di dunia. Keberpihakan kepada RRC menempatkan Indonesia sulit dalam percaturan dunia untuk turut serta mendamaikan perang antara Rusia - Ukraina sesuai dengan pembukaan UUD 45.

Tidak hanya soal itu, KAMI Lintas Provinsi juga mencatat bahwa kondisi ekonomi global akibat pandemi, perang berkepanjangan Rusia vs Ukraina, kegagalan pangan dunia karena musim, telah membuat krisis multi dimensi.

“Kondisi Indonesia ke depan benar-benar terjerembap ke titik nadir. Pemerintah Jokowi, sama sekali tidak peka. Malah yang dilakukan bukan antisipasi terhadap krisis ekonomi. Tapi membuat rakyat tercekik,” sambung Sutoyo Abadi.

Pemiskinan rakyat, lanjutnya, dilakukan secara sistematis oleh rezim, melalui kenaikan BBM, mencabut subsidi, menaikkan pajak sehingga naiknya semua biaya hidup. Terjadi PHK di industri padat karya secara besar-besaran. Tidak peka terhadap kondisi, Presiden Jokowi malah “memaksakan” kehendak membangun IKN secepatnya dengan membebani APBN hanya untuk mengejar ambisi pribadinya untuk menyelenggarakan perayaan 17 Agustus 2024.

“Padahal secara jelas Jokowi mengetahui Indonesia dalam kondisi ekonomi yang kelam,” tegasnya.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, KAMI Lintas Provinsi menyimpulkan bahwa Presiden Jokowi sudah tidak punya kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan maupun mempersatukan rakyatnya, malah mengumpulkan para Buzzer dan relawannya yang semakin memperuncing timbulnya disintegrasi bangsa.

“Untuk itu, KAMI Lintas Provinsi meminta dan mendesak Presiden Jokowi untuk segera secara sukarela mundur sebagai Presiden RI,” tegasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya