Berita

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev melakukan kunjungan ke Moskow pada 28 November 2022/Net

Dunia

Kremlin: Pembentukan Serikat Gas Trilateral Rusia-Kazakhstan-Uzbekistan Harus Melalui Koordinasi yang Terperinci

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 14:02 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pembentukan 'serikat gas trilateral' antara  Rusia, Kazakhstan, dan  Uzbekistan, mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, di tengah krisis energi.

Sekretaris pers kepresidenan Kazakhstan, Ruslan Zheldibay, mengungkapkan bahwa kedua negara perlu melakukan negosiasi terperinci, dengan partisipasi para ahli dari negara-negara terkait untuk menemukan solusi rasional untuk masalah ini.

"Tentunya dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak,” kata Zheldibay, seperti dikutip dari Caspian News, Selasa (29/11).


Menurutnya, banyak pertanyaan mengenai masalah ini, menyusul kunjungan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev ke Moskow baru-baru ini untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Rusia, Kazakhstan, dan Uzbekistan, memiliki tujuan yang jelas dan perlu mengoordinasikan tindakan mereka untuk mengangkut gas Rusia melalui wilayah Kazakhstan dan Uzbekistan," katanya, menambahkan negosiasi haruslah terperinci.

Namun, rincian rencana tersebut belum diungkapkan.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga ikut menanggapi. Menurutnya, Rusia membayangkan terciptanya mekanisme koordinasi dan pengembangan konsumsi gas dan infrastruktur transportasi untuk pasar domestik dan luar negeri.

“Yang ada dalam pikiran Presiden Putin adalah penciptaan mekanisme koordinasi pada tahap pertama,” kata Peskov.

“Mungkin – ini masih harus dibicarakan – dengan semacam badan hukum baik untuk kerja sama antara ketiga negara ini, maupun untuk mengembangkan infrastruktur untuk pasar luar negeri," sambungnya.

Baik Rusia maupun Kazakstan kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan gas, dan kedua negara bekas Soviet ini telah mempertahankan kemitraan yang kuat di sektor energi melalui inisiatif ekonomi, teknologi, dan transportasi yang sudah ada.

Hubungan Kazakhstan - Rusia, sekutu dekat yang hangat itu mulai terganggu ketika Tokayev memilih menjauh dari Rusia sejak Moskow meluncurkan invasinya ke Ukraina. Tokayev juga tidak mendukung pengakuan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Bahkan, Kazakhstan juga tidak membantu Rusia dalam menghindari sanksi yang diluncurkan Barat.

Sementara Kazakhstan menjauh, Rusia tetap menyambut hangat kunjungan Tokayev dan rencana kerja sama.

Kunjungan Tokayev ke Moskow terjadi hanya satu hari setelah ia mengatakan sumpah setianya saat dilantik sebagai presiden yang terpilih kembali. Tokayev memenangkan pemilihan dan kembali menjabat  masa jabatan baru pada 20 November lalu.

“Ini adalah kunjungan luar negeri pertama saya setelah acara ini dan itu,  dan memiliki signifikansi politik dan, tentu saja, simbolisme tertentu,” kata Tokayev, saat it duduk di sebelah Putin menjelang pembicaraan.

“Bagi Kazakhstan, Rusia adalah dan selalu menjadi mitra strategis,” ujarnya.

Kedua belah pihak menegaskan niat untuk lebih memperkuat kemitraan strategis dan aliansi antara kedua negara dan menandatangani deklarasi yang menandai 30 tahun hubungan diplomatik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya