Berita

Aksi unjuk rasa Koalisi Soliditas Pemuda Mahasiswa menuntut penangkapan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto di depan gedung KPK, Rabu (30/11)/RMOL

Hukum

Puluhan Orang Geruduk KPK, Desak Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Segera Ditangkap

RABU, 30 NOVEMBER 2022 | 11:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Soliditas Pemuda Mahasiswa (KSPM) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan dan segera menangkap Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dalam kasus dugaan beking tambang batubara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal itu merupakan salah satu tuntutan yang disampaikan oleh KSPM saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu siang (30/11).

"Dugaan keterlibatan Kabareskim Komjen Agus Andrianto dan sejumlah perwira kepolisian dalam membekingi dan menampung 'uang koordinasi' tambang batubara ilegal di Kalimantan Timur merupakan komitmen pembenahan besar-besaran di tubuh institusi Polri. Ini momen KPK bongkar dan bersihkan beking tambang Polri," ujar Penanggung Jawab Aksi KSPM, Giefrans Mahendra, saat menyampaikan orasinya di atas mobil komando.


Aksi unjuk rasa ini merupakan buntut adanya sebuah video yang viral di media sosial. Video itu berisi pernyataan Ismail Bolong yang mengaku melakukan penyetoran uang ke sejumlah perwira hingga Jenderal Polisi di Polda Kaltim dan Bareskrim Polri.

Giefrans menjelaskan, viralnya video pengakuan Ismail Bolong dan dokumen hasil pemeriksaan Propam memunculkan spekulasi "perang bintang" di lingkup internal Kepolisian.

"Rumor 'perang bintang' ini harus dijawab oleh Kapolri dengan mengusut tuntas kasus beking tambang ilegal. Orang nomor satu di kepolisian itu tak boleh ada beban menyeret orang-orang yang terlibat jika terbukti setoran itu benar adanya," tegasnya.

Giefrans menilai, penangkapan Ismail Bolong bisa menjadi langkah awal untuk mengusut tindak pidana praktik beking dan setoran tambang ilegal di Kaltim. Untuk mengusutnya, Kapolri tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada kontribusi lembaga lain yang mampu membongkar praktik tersebut, salah satunya peran dari KPK.

"KPK harus turun tangan dengan segera menangkap Komjen Agus Andrianto. Mantan Kapolda Sumatera Utara itu harus diperiksa terkait dugaan peran dia sebagai penampung setoran tambang ilegal di tingkat Bareskrim Polri. Jika terbukti bersalah, KPK tak boleh enggan memanggil Agus, bahkan jika perlu menahannya untuk sementara sebelum perkaranya masuk ke pengadilan," pungkas Giefrans.

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, lebih dari 50 orang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK dengan membawa atribut aksi, seperti bendera organisasi, spanduk, banner yang berisi tuntutan mereka kepada KPK.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya