Berita

Delegasi oposisi Venezuela Gerardo Blyde Perez, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrad, diplomat Norwegia Dag Nylander dan Presiden Majelis Nasional Venezuela, Jorge Rodriguez/Net

Dunia

Maduro dan Oposisi Sepakat Pulihkan Kondisi Venezuela yang Babak Belur Dihantam Krisis dan Sanksi

SENIN, 28 NOVEMBER 2022 | 07:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pembicaraan damai antara pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan oposisinya, Juan Guaido menjadi angin segar bagi negara.

Lantaran seperti dimuat VOA News pada Sabtu (26/11), keduanya sepakat untuk menyalurkan uang ke dana PBB demi memulihkan kondisi negara di tengah krisis, melalui program kesehatan, pangan, dan pendidikan bagi orang miskin.

Fasilitator Norwegia Dag Nylander, yang memandu proses negosiasi menyatakan sumber daya Venezuela yang disimpan dalam sistem keuangan internasional akan diarahkan ke dana tersebut.


Namun Nylander tidak mengatakan apakah pemerintah Amerika Serikat atau Eropa telah setuju untuk mengizinkan aset yang dibekukan di negaranya dapat disalurkan ke mekanisme baru.

Di sisi lain, AS mengapresiasi dialog damai dengan mengizinkan raksasa minyaknya, Chevron, untuk kembali beroperasi di Venezuela setelah bertahun-tahun memberlakukan sanksi.

Melalui perjanjian baru yang dibuat Maduro dan Guaido, keuntungan dari penjualan energi akan diarahkan untuk membayar hutang kepada Chevron.

Meski begitu, uang itu tidak akan dialirkan kepada perusahaan minyak milik negara Venezuela, Petroleos de Venezuela S.A. atau PDVSA.

Menurut data PBB, diperkirakan Venezuela membutuhkan dana kemanusian mencapai 795 juta dolar AS atau setara Rp 12,4 triliun untuk membantu sekitar 5,2 juta orang melalui kesehatan, pendidikan, air dan sanitasi, makanan, dan proyek lainnya.

Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS banyak menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Venezuela dan memberikan wewenang kepada Guaido untuk mengambil alih rekening bank yang dimiliki pemerintah Maduro di Federal Reserve Bank of New York atau bank lain yang diasuransikan AS.

Sekitar 7 juta orang telah meninggalkan Venezuela di tengah krisis politik dan kemanusiaan.

Tiga perempat dari mereka yang tinggal di negara itu hidup dalam kemiskinan eksrem dengan biaya kurang dari 1,90 dolar AS per hari atau setara Rp 30 ribu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya