Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Perketat Keamanan Nasional, AS Larang Produk Terbaru Huawei

SENIN, 28 NOVEMBER 2022 | 06:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Adanya kecurigaan pada aktivitas mata-mata yang dilakukan oleh beberapa perusahaan raksasa China, mendorong Amerika Serikat (AS) untuk membuat aturan ketat yang melarang produk mereka demi keamanan nasional.

Pemerintahan Presiden Joe Biden menolak masuknya peralatan telekomunikasi baru dari Huawei Technologies dan ZTE China karena dinilai telah menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima bagi keamanan nasional AS.

Selain kedua perusahaan besar itu, Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) pada Jumat (25/11) juga memutuskan untuk melarang penjualan dan impor tiga perusahaan lainnya yakni Dahua Technology,  Hangzhou Hikvision dan perusahaan Hytera Communications Corp.

"Aturan baru ini merupakan bagian penting dari tindakan berkelanjutan kami untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman keamanan nasional yang melibatkan telekomunikasi," kata Ketua FCC, Jessica Rosenworcel, seperti dimuat The Guardian pada Sabtu (26/11).

Hingga saat ini Huawei, ZTE, Dahua, Hytera dan kedutaan China di Washington belum memberikan tanggapan apapun.

Tetapi Hikvision dalam sebuah pernyataan menegaskan jika produknya tidak mengancam keamanan AS dan menyatakan akan terus beroperasi seperti biasanya.

“Keputusan FCC ini tidak akan melindungi keamanan nasional AS, tetapi hanya akan membuatnya lebih berbahaya dan lebih mahal bagi bisnis kecil AS, otoritas lokal, distrik sekolah, dan konsumen individu dalam melindungi diri mereka sendiri, rumah mereka, bisnis dan properti mereka,” kata Hikvision.

Pada Maret 2021 lima perusahaan China yakni Huawei, ZTE, Hytera Communications Corp Hikvision dan Dahua dimasukkan ke dalam daftar tertutup sebagai sesuatu yang mengancam keamanan nasional.

Kemudian itu diajukan FCC dan disetujui oleh dua Republikan dan dua Demokrat yang mendukung pelarangan tersebut.

FCC mengatakan memiliki wewenang untuk mencabut otorisasi sebelumnya, tetapi menolak untuk melakukannya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya