Berita

Ketua DKPP, Heddy Lugito/Net

Politik

Rawan Pelanggaran Etik, DKPP Ingatkan Bawaslu dan KPU Profesional Seleksi Anggota Adhoc

KAMIS, 24 NOVEMBER 2022 | 17:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Potensi munculnya dugaan pelanggaran kode etik pada proses seleksi anggota badan adhoc di daerah, diingatkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) bisa diminimalisir dengan kerja perekrutan yang profesional oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal tersebut disampaikan Ketua DKPP, Heddy Lugito, dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor DKPP, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).

"DKPP menyarankan agar rekrutmen penyelenggara ad hoc entah itu PPK, PPS, yang dilakukan KPU, dilakukan secara profesional dengan mengindahkan syarat-syarat formil yang ketat," ujar Heddy.

Dia menjelaskan, kerja profesional dalam proses seleksi anggota badan adhoc bagi Bawaslu juga harus diperhatikan, mengingat dari proses yang sudah berjalan selama sebulan terakhir justru memunculkan laporan dugaan pelanggaran etik ke DKPP.

"Sehingga nantinya tidak lagi muncul pengaduan yang sifatnya masih elementer, seperti pengaduan dugaan pns merangkap penyelenggara adhoc, perangkat desa merankap adhoc, dugaan anggota partai merangkap penyelenggara pemilu adhoc," urainya.

Dalam laporan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu, dalam hal ini oleh Bawaslu dalam proses seleksi anggota panwascam, kebanyakan pengadu merasa tidak puas karena dinyatakan tidak lolos.

Selain itu, dari sebanyak 33 aduan yang masuk, ada di antara 28 aduan yang terkait dengan dugaan pelanggaran kode etik dalam proses seleksi badan adhoc, yang terpilih merupakan orang-orang yang bermasalah secara aturan, seperti merangkap anggota pengurus partai politik hingga perangkat desa.

"Karena sekarang KPU yang melakukan (sedang melaksanakan proses seleksi), DKPP mengimbau agar jangan sampai terjadi dugaan-dugaan seperti itu," kata Heddy.

"Saya tidak bilang kalau selama ini tidak profesional, ada ketidakpuasan, itu pasti ada. Kenapa muncul, karena ada ketidakpuasan dari mereka yang tidak lulus tes. Itu titik masuknya," tandasnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya