Berita

Masyarakat Anti Perampasan Aset Negara (Mapan) menggelar aksi demo di depan Gedung KPK RI/Ist

Hukum

Gelar Aksi Demo, Mapan Desak KPK Berantas Mafia Tanah di Kotabaru

KAMIS, 24 NOVEMBER 2022 | 14:46 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Massa yang tergabung dalam Masyarakat Anti Perampasan Aset Negara (Mapan) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas dugaan mafia tanah dan hutan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Desakan tersebut disampaikan dalam aksi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (24/11).

"Hari ini kami datang untuk mendesak langkah nyata KPK menindak tegas dugaan pelanggaran hukum penyalahgunaan pemanfaatan lahan Inhutani II di Kabupaten Kotabaru," ujar Koordinator Aksi Mapan, Amri di lokasi.


Sebelum ke KPK, pihaknya mengaku sudah mendatangi Bareskrim Polri dan Kementerian ATR/BPN agar kedua institusi tersebut turun tangan usut dugaan mafia tanah dan hutan di Kalsel.

Meski demikian, pihaknya belum mendapat jawaban dan tindakan yang jelas dari Kementerian ATR/BPN dan Bareskrim Polri.

"Mapan berharap KPK sebagai leading sektor pemberantasan korupsi bertindak tegas terhadap para oknum perampas aset negara dan koruptor sektor kehutanan, bahkan menindak sampai penerima manfaatnya," tegasnya.

Di sisi lain, Amri menduga ada keterlibatan mantan oknum pejabat direksi PT Inhutani II, oknum BPN, dan Direksi PT Multi Sarana Agro Mandiri (PT MSAM) dalam proses penerbitan izin usaha perkebunan tersebut.

"Tindakan tegas perlu sebagai bentuk dukungan pada perintah Presiden Jokowi dalam memberantas mafia tanah dan komitmen KPK," tandasnya.

Kasus dugaan mafia tanah di Kotabaru sebelumnya juga sudah telah dilaporkan Sawit Watch dan Centre for Government, Constitution and Society (Integrity) Law Firm ke KPK, Kejaksaan, Bareskrim Polri dan Kementerian ATR/BPN.

Laporan tersebut terkait dugaan pelanggaran hukum berupa penyalahgunaan pemanfaatan lahan Inhutani II di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang mengakibatkan hilangnya hutan negara seluas 8 ribuan hektare.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya