Berita

Wakil Presiden RI, Maruf Amin, menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah/Repro

Politik

Resmi Tutup Muktamar ke-48, Wapres Maruf Amin: Islam Berkemajuan adalah Napas Perjuangan Muhammadiyah

SENIN, 21 NOVEMBER 2022 | 00:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rangkaian acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), secara resmi ditutup oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Minggu malam (20/11) .

Dalam sambutannya, Wapres mengatakan bahwa keberadaan Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam di Indonesia memiliki kontribusi terhadap perkembangan bangsa. Islam Berkemajuan adalah napas perjuangan organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan.  

"Didorong oleh semangat dan jiwa pembaharu dalam diri beliau untuk memperbaiki kondisi umat Islam yang saat itu statis dan tidak berkembang. Artinya visi Islam berkemajuan memang menjadi hakikat kelahiran dan napas perjuangan organisasi Muhammadiyah," ujar Maruf Amin.


Menurut orang nomor dua di Indonesia itu, visi Muhammadiyah sejalan dengan visi bangsa Indonesia yang saat ini tengah diperjuangkan, yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045, bangsa yang maju.

Indonesia Emas, didirikan oleh kualitas manusia yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, rakyat yang jauh lebih sejahtera secara merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang kuat dan berwibawa.

"Mewujudkan kemajuan bangsa yang majemuk, seperti bangsa Indonesia di tengah kompleksnya tantangan di dalam negeri maupun di dunia. Menuntut kerja dan pemikiran dari SDM yang unggul dan ini menjadi komponen integral dalam upaya mewujudkan Islam berkemajuan dan negara berkemajuan dalam ajaran islam," tuturnya.

Maruf Amin menambahkan, generasi unggul adalah generasi yang mampu memakmurkan bumi Allah. Dan untuk melakukannya generasi itu harus memiliki kunci-kuncinya, yaitu dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berkaitan dengan Pemilu 2024, Maruf Amin pun mengajak organisasi yang berdiri pada 18 November 1912 itu untuk andil menciptakan penyelenggaraan pemilu tanpa mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Sebaiknya dan saya berharap Pemilu 2024, baik pilpres, pileg, maupun pilgub, tidak mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan partai, perbedaan capres, sebaiknya tidak membelah keutuhan bangsa ini," harapnya.

Lanjut Maruf, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang paling moderat di dunia. Bahkan model toleransi di Indonesia menjadi model di tingkat global. Model toleransi di Indonesia banyak dijadikan rujukan belajar di tingkat global.

“Dan saat ini sudah saatnya Bahasa Indonesia diterjemahkan dalam Bahasa Arab. Karena kita menjadi model yang dipelajari, oleh majelis orang-orang kita di tingkat global. Saya mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk terus berjuang bersama pemerintah," ujar dia.

Muhammadiyah dan Aisyiyah, sebut Ma'ruf, memiliki peran ekonomi dan sosial yang besar di seluruh negeri. Termasuk menggerakkan sumber daya umatnya dan menjadikannya kekuatan pembangunan bangsa.

“Muktamar Muhammadiyah tahun ini semakin meneguhkan peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memberikan sumbangan mewujudkan kemajuan seperti yang diharapkan, menyampaikan dakwah," demikian Maruf Amin.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya