Berita

Sekumpulan petani di Kecamatan Jambesari Darus Solah Kabupaten Bondowoso meminta Firli Bahuri memberantas mafia pupuk/Ist

Nusantara

Menjerit karena Pupuk Langka, Petani Bondowoso Minta Firli Turun Tangan Usut Mafia Pupuk

SABTU, 19 NOVEMBER 2022 | 17:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Berlarutnya masalah kelangkaan pupuk subsidi serta mahalnya pupuk non-subsidi bikin petani di Jawa Timur terus bersuara.

Kali ini suara itu datang dari sekumpulan petani di Kecamatan Jambesari Darus Solah Kabupaten Bondowoso. Tak tanggung-tanggung, mereka minta perhatian khusus Ketua KPK, Firli Bahuri, agar turun langsung mengusut masalah yang dihadapi petani.

"Sudah sebulan lebih keadaan begini, tidak ada solusi, maka kami ingin mengadu langsung ke Ketua KPK ini ada apa sebenarnya," kata koordinator petani M. Syamsul Arifin, Sabtu (19/11).


Bukan tanpa alasan pihaknya mengadu ke Firli. Menurutnya, banyak petani yang mengendus indikasi permainan mafia di balik pengelolaan pupuk subsidi.

Indikasi tersebut antara lain dibuktikan dengan temuan beberapa kasus di kalangan petani.

"Ada yang terdaftar (e-RDKK) tapi pas jatahnya mau diambil katanya sudah diambil, terus banyak yang namanya dicatut dan tercatat sudah menerima padahal orangnya tidak tahu, kan aneh," ungkapnya.

Kecurigaan petani semakin diperkuat dengan peristiwa tertangkapnya distributor pupuk karena menjual tidak sesuai lokasi peruntukan.

Pupuk subsidi yang seharusnya didistribusikan berdasarkan ketentuan area lokasi justru dijual ke daerah lain, sehingga banyak daftar penerima kehilangan jatah.

"Ini tidak mungkin pemain kecil, karena bukan lagi antar kecamatan sudah antar daerah, dan masalahnya berlarut-larut juga," ucap Syamsul.

Atas dasar itu, ia bersama petani lain berinisiatif mengadukan keresahannya kepada ketua KPK. Ini dilakukan karena pihaknya menilai Firli berani dan tanpa pandang bulu menangkap koruptor.

"Mohon Pak Firli usut ini, petani sengsara karena ulah koruptor dan mafia," harapnya.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya