Berita

Pakar ekonomi Indef, Didik J Rachbini/Net

Politik

Didik J Rachbini: Jika Investasi Tidak Naik, Maka G20 Cuma Ajang Kumpul Mahal Pejabat

JUMAT, 18 NOVEMBER 2022 | 12:56 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tujuan perdamaian dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dinilai belum terwujud lantaran perang antara Rusia dan Ukraina belum berakhir.

Pakar ekonomi Indef, Didik J Rachbini juga turut mempertanyakan ikhwal kepantasan forum G20 dari masyarakat dunia yang mengharapkan perdamaian Rusia dan Ukraina.

"Jawabannya bisa dikatakan bahwa pertanyaan (harapan) tersebut berlebihan. Jadi, publik wajar dan layak kritis untuk mempertanyakan masalah paling kritis seperti ini,” kata Didik lewat keterangan tertulisnya, Jumat (18/11).


Menurutnya, KTT G20 tersebut bersifat sebagai fondasi dan jembatan komunikasi antarbangsa dan para pemimpinnya. Pertemuan tersebut layak disebut baik dan positif untuk semua. Tetapi jika berhenti pada pertemuan itu saja tanpa tindak lanjut, maka tidak cukup sebagai solusi masalah-masalah bersama.

"Seperti membangun rumah, jika cuma fondasi dan tiang-tiangnya saja. tidak berguna untuk tempat tinggal, tidak berfungsi sebagai solusi meski mengeluarkan biaya banyak untuk pertemuan," sambungnya.

Didik menambahkan, apabila dalam KTT G20 ini tidak mampu menyelesaikan perang, maka seharusnya yang menjadi fokus dunia saat ini menindaklanjuti kerja sama ekonomi.

"Jika soal krusial perang tidak bisa selesai di KTT ini, maka kerja sama ekonomi paling penting untuk ditindaklanjuti pasca pertemuan ini. Sebab 20 negara ini dikumpulkan karena ukuran ekonominya,” imbuhnya.

Pihaknya memberikan contoh transisi ekonomi hijau yang ditawarkan Presiden AS Joe Biden. Juga  kebijakan friend shoring yang perlu ditindaklanjuti agar ada keuntungan ekonomi Indonesia dan mitranya AS.

"Tapi pemerintah kan tidak mengerti apa kebijakan yang ditawarkan negara mitranya. Buktinya tidak satu pun menteri menjawab soal ini, friend shoring dan ekonomi hijau,” tegasnya.

"Jika perdagangan dan investasi tidak naik signifikan, maka pertemuan KTT Bali cuma menghabiskan biaya dans sekadar kumpul-kumpul mahal pejabat dan pimpinan negara yang tergabung dalam forum G20 tersebut,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya