Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Meski Dikritik, Rusia Tetap Puji Deklarasi G20 Indonesia yang Dinilai Seimbang

KAMIS, 17 NOVEMBER 2022 | 10:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Terlepas dari tuntutan penarikan pasukan sebagaimana yang tertulis dalam G20 Bali Leaders' Declaration, Rusia tetap memberikan apresiasi kepada Indonesia karena mampu memunculkan hasil akhir dengan penggunaan diksi yang seimbang.

Kremlin bahkan merilis hasil deklarasi tersebut beserta terjemahannya dalam bahasa Rusia secara lengkap di situs resmi negara pada Rabu (16/11).

Dimuat Reuters, teks dalam deklarasi KTT G20 yang memperoleh pujian dari Rusia terdapat pada poin ke-3 dari 52 poin yang tertera.


"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan," begitu isi poin tersebut.

Kata "penderitaan manusia yang luar biasa'"yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dinilai Rusia sebagai teks seimbang yang sulit dipengaruhi oleh para diplomat Rusia.

Selain itu, catatan dalam deklarasi yang berbunyi "pandangan lain dan penilaian yang berbeda tentang situasi" dan narasi yang menegaskan jika G20 "bukan forum untuk menyelesaikan masalah keamanan", menunjukkan hasil akhir itu dibuat dengan penuh pertimbangan dan ketidakberpihakan.

Jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan deklarasi yang dikeluarkan KTT G20 Bali merupakan pencapaian bagi Rusia.

“Perbedaan pendekatan dan perbedaan sudut pandang dicatat dalam draft final deklarasi. Tentu saja, para ahli kami, kementerian luar negeri, dan sherpa kami berupaya keras untuk memastikan bahwa teks yang seimbang itu lahir,” ujarnya.

Dalam deklarasi tersebut, Rusia juga memperoleh kritikan berupa tuntutan dari sebagian besar pemimpin G20 untuk melakukan "penarikan penuh dan tanpa syarat" oleh Moskow dari wilayah Ukraina.

Rusia sejauh ini tetap mengklaim tujuan aksi militernya di Ukraina adalah untuk melenyapkan kaum nasionalis yang berbahaya dan melindungi etnis Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya