Berita

Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdulah/Net

Politik

Capres PDIP Penting Dapat Restu Jokowi, Said Abdullah: Ini Bukan Soal Restu-restuan

SELASA, 15 NOVEMBER 2022 | 14:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas,  calon presiden pilihan Presiden Joko Widodo ternyata hanya mendapat dukungan 15,1 persen saja. Hal ini dianggap oleh sejumlah kalangan masyarakat bahwa pilihan Jokowi tidak akan mampu mendapatkan banyak suara pada pemilu mendatang.

Dengan kata lain, restu Jokowi kepada sang calon presiden yang akan maju pada 2024 mendatang bukanlah sebuah jaminan.  Baik itu jaminan akan dapat persetujuan PDIP maupun jaminan bisa menang dalam pertarungan nanti.

"Kalau capres PDIP, InsyaAllah presiden kita akan diajak bicara oleh Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, untuk duduk bersama. Karena apa?  Karena 10 tahun memimpin, Pak Jokowi tentu punya berbagai pengalaman walaupun pada saat yang sama Ibu Mega juga pernah memimpin RI. Dua-duanya sharing pengalaman, akhirnya keluar keputusan,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdulah, kepada wartawan, Selasa (15/11).


Disinggung mengenai pentingnya restu Jokowi bagi PDIP dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden, Said Abdullah memastikan dukungan Presiden Jokowi tidak terlalu besar untuk menentukan calon presiden yang diusung partainya.

"Ini bukan soal restu restuan. Pak Jokowi kader PDIP. Kalau Litbang Kompas mengatakan 15 persen masa PDIP mengatakan 5 persen,” tegasnya.

Said juga memastikan, seluruh kader PDIP tunduk pada pilihan Megawati Soekarnoputri dalam menentukan calon presiden.

"Setahu saya sebagai kader PDIP pasti Pak Presiden Jokowi akan membicarakan masalah ini dengan Ibu Mega,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya