Berita

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Paparkan Formula Perdamaian, Zelensky Ingin Perang dengan Rusia Dihentikan Segera

SELASA, 15 NOVEMBER 2022 | 11:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Formula perdamaian menjadi topik pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di KTT G20, Selasa (15/11).

Dalam pidato yang disampaikan secara virtual ia menekankan bahwa negaranya saat ini sedang menyiapkan formula tersebut untuk  menyelamatkan ribuan jiwa dan melindungi dunia dari destabilisasi baru.

"Saya ingin menyajikan visi kami tentang jalan menuju perdamaian dan bagaimana untuk benar-benar mencapainya. Dan tidak hanya untuk kami, tetapi juga untuk anda semua, sekutu dan mitra Anda sekalian," katanya.

Ia lalu mengingatkan lagi tentang pidatonya di PBB pada September lalu, tentang formula Ukraina untuk perdamaian dunia.

"Saat dunia berharap pulih dari pukulan pandemi, justru perang Rusia telah memicu serangkaian serangan global baru. Ini harus dihentikan!" katanya.

Zelensky berharap perang Rusia bisa berakhir dengan adil dan berdasarkan pada Piagam PBB serta hukum internasional, dan bukan "dengan cara apa pun", seperti yang dirumuskan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Menurutnya, dalam konflik antara Ukraina dan Rusia, tidak perlu menawarkan kepada Ukraina sebuah kompromi, karena  Ukraina menghormati aturan dan menepati kata-katanya.

Ukraina selalu menjadi pemimpin dalam upaya pemeliharaan perdamaian, dan dunia telah melihatnya. Dan jika Rusia mengatakan bahwa mereka ingin mengakhiri perang ini, biarkan itu mereka buktikan dengan tindakan.

"Jelas bahwa tidak mungkin untuk mempercayai kata-kata Rusia, dan tidak akan ada Minsk-3 atau Yalta-2, yang akan dilanggar Rusia segera setelah penandatanganan," ujarnya lagi, merujuk kepada beberapa kesepakatan antara Rusia dan Ukraina di masa lalu.

Ia lalu memperingatkan, bahwa jika tidak ada tindakan yang tepat untuk memulihkan perdamaian, itu berarti bahwa Rusia hanya ingin menipu semua orang, "dan membekukan perang tepat ketika kekalahannya menjadi sangat nyata," katanya.

"Kami tidak akan membiarkan Rusia menunggu, membangun kekuatannya, dan kemudian melontarkan lagi serangkaian teror dan kekacauan global. Saya yakin bahwa perang Rusia yang menghancurkan harus dan dapat dihentikan sekarang.

Dalam pidato panjangnya, Zelesky mengutip beberapa penawaran dari Ukraina agar perang dihentikan.

Ia pun memaparkan beberapa poin penting, antara lain; keselamatan radiasi dan nuklir. menurutnya, tidak ada pihak yang berhak memeras dunia dengan bencana radiasi.

"Tetapi di depan mata seluruh dunia, Rusia telah mengubah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kami menjadi bom radiasi yang dapat meledak kapan saja. Ke mana awan radiasi akan dibawa angin? Mungkin ke wilayah Uni Eropa. Mungkin ke Turki. Mungkin ke Timur Tengah. Saya menganggap pidana bahkan kemungkinan hipotetis dari skenario seperti itu!" ujar Zelensky.

Kemudian, mengenai keamanan pangan. Zelensky mengharapkan inisiatif ekspor biji-bijian yang telah dimediasi Turki, mendapatkan perpanjangan tanpa batas waktu.

"Hak atas pangan merupakan hak dasar setiap orang di dunia," katanya.

Selanjutnya adalah keamanan energi.

"Anda semua melihat apa tujuan dari teror Rusia sekarang. Ini adalah upaya untuk memakai dingin sebagai senjata. Sebagai senjata melawan jutaan orang," ujar Zelensky.

Ia memaparkan bahwa sekitar 40 persen infrastruktur energi Ukraina dihancurkan oleh serangan rudal Rusia dan drone Iran. Bahkan, setiap minggu Rusia meledakkan pembangkit listrik, perlengkapan transformator dan jalur pasokan listrik Ukraina.

"Tujuan terkait teror ini adalah untuk mencegah ekspor listrik kami ke negara-negara tetangga, yang secara berarti dapat membantu mereka menstabilkan situasi energi dan menurunkan harga bagi konsumen," ujar Zelensky.

Permintaan selanjutnya adalah tentang  pembebasan semua tahanan dan orang yang dideportasi.

Ribuan orang Ukraina, baik sipil maupun militer - berada di tahanan di Rusia. Mereka mengalami kekejaman. Ia kemudian mencatat  ada 11 ribu anak yang telah dideportasi paksa ke Rusia. Mereka terpisah dari orang tua mereka padahal itu diketahui betul bahwa mereka memiliki keluarga.

"Kita harus membebaskan semua orang ini!" tegas Zelensky, menyayangkan bahwa sejauh ini belum ada dukungan dari Komite Internasional Palang Merah.

Zelensky juga menginginkan adanya kepatuhan pada Piagam PBB dan pemulihan tatanan dunia.

Kemudian, tentang  keadilan. Dunia harus mengakui Pengadilan Khusus mengenai kejahatan agresi Rusia terhadap Ukraina dan penciptaan mekanisme internasional untuk ganti rugi terhadap semua kerusakan yang disebabkan oleh perang ini, menurut Zelesnsky.

Saat ini, pemerintahannya sedang mempersiapkan resolusi kedua - tentang Pengadilan Khusus. 

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya