Berita

Gerindra dan PKB saat deklarasi kesepakatan politik/RMOL

Politik

Jika Gerindra-PKB Koalisi, Kemanakah Suara NU?

SELASA, 15 NOVEMBER 2022 | 01:10 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Koalisi Gerindra-PKB salah satu koalisi yang menjadi poros di tahun 2024 jika nantinya berhasil mendeklarasikan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Pilihan berkoalisi dengan PKB salah satu upaya Gerindra  mengantarkan Prabowo sebagai presiden, apalagi dengan basis pemilih PKB yang identik dengan NU.

Merespons potensi koalisi dua partai itu, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai, ada beberapa kemungkinan yang diperoleh oleh Prabowo jika berkoalisi dengan PKB.


Pertama, basis pemilih Prabowo bisa diperlebar kepada pemilih-pemilih tengah (moderat), karena di dua Pilpres 2014 dan 2019 kategori pendukung Prabowo berada dibarisan kanan. Selain itu, di Pilpres 2024 pemilih yang mendukung Prabowo di 2014 dan 2019 berkemungkinan akan terbagi dengan Anies Baswedan.

Kedua, upaya Prabowo menarik suara NU dengan PKB berkoalisi dengan Gerindra tidak secara langsung menjadi suara. Apalagi, PBNU beberapa kali menyatakan sikapnya tidak menjadi bagian dari partai manapun.

"Artinya NU belum tentu memiliki sikap yang sama dengan PKB terhadap capres di tahun 2024," jelas Arifki, Senain (14/11).

Ketiga, kedekatan warga NU dengan Gerindra juga perlu diuji sehingga kehawatiran PKB tidak akan banyak menarik suara NU, bisa dijawab oleh Gerindra jika secara organisasi membangun jejaring dengan kelompok-kelompok NU.

“PKB ini tentu menarik bagi Gerindra, terutama untuk menarik pemilih moderat yang banyak berlatarbelakang NU. Tantangannya seberapa besar suara NU yang bisa ditarik oleh Prabowo untuk memilihnya di tahun 2024. Kebijakan elite PBNU yang menyatakan bahwa NU tidak identik dengan partai manapun tentu melemahkan daya tawar PKB secara politik atau pun pemilih ," ucap Arifki.

Dari berbagai kehawatiran tersebut Gerindra tentu seharusnya mengambil daya tawar dengan NU untuk menjaga ketidakmungkinan dukungan politik yang lemah ke PKB, sehingga koalisi Gerindra-PKB tidak sia-sia untuk merebut pemilih NU sebesar-besarnya.

Dengan netralnya PBNU terhadap semua partai politik, maka partai lain memiliki kemungkinan untuk menarik pemilih NU, seperti PPP, PDI-P, dan Golkar yang selama ini memang sudah tempat bagi kader-kader NU yang tidak bergabung dengan PKB.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya