Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kecam Perlakuan Buruk pada Pengungsi Afghanistan, Taliban Minta Pakistan Hormati Hak-hak Mereka

MINGGU, 13 NOVEMBER 2022 | 07:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tindak penganiayaan dan pemerasan yang dilakukan Pakistan terhadap para pengungsi Afghanistan, memperoleh kecaman keras dari Taliban.

Kementerian Luar Negeri Taliban dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (12/11) meminta Islamabad untuk menghentikan kekerasan dan menghormati hak-hak warganya yang mengungsi.

"Kementerian Luar Negeri Imarah Islam mengutuk gangguan warga kami dan menyerukan kepada pemerintah Pakistan untuk menghindari terulangnya tindakan seperti itu,” tegasya seperti dimuat Tolo News.


Kecaman itu dikeluarkan untuk menanggapi viralnya sebuah video yang menunjukkan beberapa pengungsi Afghanistan ditahan dan diikat dengan tali di Karachi, Pakistan.

Para tahanan dalam video tersebut terlihat mengeluh dan mengatakan jika polisi Pakistan mengambil ponsel dan uang mereka.

Menurut para analis, Pakistan kerap menggunakan kehadiran pengungsi Afghanistan untuk menekan atau memengaruhi pemerintahan Taliban.

“Ketika pemerintah Pakistan duduk dalam pembicaraan dengan Imarah Islam dan tidak mencapai kesepakatan, maka Pakistan memiliki pengaruh dengan pengungsi Afghanistan yang tinggal di Pakistan dan akan memukuli mereka, mengganggu dan mendeportasi mereka," ungkap laporan Tolo News.

Berdasarkan data UNHCR, pengungsi Afghanistan yang ada di Pakistan saat ini sekitar 13 juta orang. Jumlahnya semakin banyak akibat ketegangan dan situasi politik Kabul yang tidak stabil.

Imigran Afghanistan di Pakistan tidak memiliki status hukum karena Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi belum mulai mendaftarkan para imigran tersebut.

Dimuat Khaama Press, ribuan warga Afghanistan melintasi perbatasan Turkham dan Spin Boldak setiap hari dan sebagian besar melakukannya tanpa memiliki izin masuk dan visa yang sah.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Afghanistan di Pakistan juga melaporkan bahwa lebih dari 1.250 pengungsi Afghanistan telah ditahan dalam 40 hari terakhir oleh polisi Pakistan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya