Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

India Minta Calon Mahasiswa Baca Aturan Sebelum Belajar Kedokteran di China

KAMIS, 10 NOVEMBER 2022 | 16:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah India, melalui Kedutaan Besarnya di Beijing, mengeluarkan imbauan kepada siswa yang berencana untuk belajar kedokteran di China.

Lewat keterangannya pada Minggu (6/11), Kedubes India di Beijing mengaku terus menerima pertanyaan dari calon mahasiswa India serta orangtua mereka mengenai kelayakan mahasiswa India yang sedang mengejar program kedokteran klinis di China untuk mengikuti ujian kualifikasi yang dilakukan oleh National Medical Commission of India (NMC).

Untuk itu, mahasiswa kedokteran India dan orang tua mereka disarankan untuk melihat Pemberitahuan Lembaran tertanggal 18 November 2021 oleh NMC.


“Telah jelas dinyatakan dalam Klausul 4(b) bahwa mahasiswa kedokteran asing harus terdaftar pada badan pengawas profesional masing-masing atau sebaliknya, kompeten untuk memberikan lisensi untuk praktek kedokteran di yurisdiksi masing-masing negara di mana gelar kedokteran diberikan dan setara dengan izin praktik kedokteran yang diberikan kepada warga negara itu," jelas Kedubes.

Kedutaan juga memberi tahu otoritas Tiongkok terkait dan perguruan tinggi dengan permintaan bahwa mereka harus memastikan semua siswa India yang datang ke China untuk program kedokteran klinis dididik, dilatih, dan difasilitasi sehingga mereka dapat memenuhi persyaratan NMC di atas.

"Setiap siswa, yang bergabung untuk program kedokteran klinis di Tiongkok setelah November 2021 dan gagal mendapatkan lisensi untuk berpraktik sebagai dokter medis di Tiongkok, akan dianggap tidak memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Pascasarjana Medis Asing," lanjut Kedubes.

Calon mahasiswa juga dibuat bingung dengan apakah ada kemungkinan mereka dapat bekerja di rumah sakit China dalam kapasitas seperti "asisten dokter" setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran mereka meski gagal untuk mendapatkan lisensi praktisi medis di China sehingga memungkinkan mereka untuk mencari nafkah dan membayar kembali pinjaman pendidikan.

"Kedubes telah secara resmi mendekati otoritas Tiongkok terkait untuk mengonfirmasi keberadaan opsi semacam itu. Kedutaan akan membagikan informasi apa pun, ketika diterima dari pihak Tiongkok, di pegangan media sosialnya," jawab Kedubes.

Secara keseluruhan, Kedubes meminta semua calon mahasiswa India untuk mengacu pada peraturan NMC sebelum menjajaki pilihan belajar di China.

Terlebih, meski China sudah mengeluarkan visa pendidikan, para calon mahasiswa tetap kesulitan karena kedua negara belum melanjutkan layanan penerbangan.

Lebih dari 23 ribu siswa India, sebagian besar belajar kedokteran, dilaporkan terjebak di rumah karena pembatasan visa Covid-19.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya