Berita

Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng/Net

Politik

Salamuddin Daeng: Bagaimana Mau Transisi Energi Kalau Bandit Solar Masih Merajalela

RABU, 09 NOVEMBER 2022 | 14:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Akan sulit bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi jika masalah terkait dengan solar belum teratasi, bahkan tidak ada kemajuan untuk menyelesaikannya.

Padahal, menurut Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng, separuh masalah emisi di Pertamina akan selesai jika pemerintah fokus pada penanganan BBM solar.

"Bayangkanlah BBM solar ini setiap 1 liternya sama dengan 2,4 kg karbon. Itu beban yang sangat besar sekali di masa depan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Rabu (9/11).

Ia menuturkan, ada beberapa masalah terkait BBM solar di Indonesia. Pertama, subsidinya yang sangat besar dan terus meningkat, meski solar merupakan bahan bakar kotor. Kemudian, kuota penggunaan BBM solar selalu melebihi perkiraan.

"Mafia solar merajalela, maka dunia bertanya bagaimana bisa bahan bakar kotor diperdagangkan secara kotor melibatkan aparat kotor begitu besar di negara ini," lanjutnya.

Di samping itu, konsumsi solar setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini justru berbanding terbalik dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi konsumsi bahan bakar kotor.

"Paling tidak setahun mengurangi seliter saja, kok enggak bisa?" ucap Salamuddin Daeng.

Terlebih, BBM solar umumnya digunakan untuk pertambangan batubara dan sawit yang merupakan pelaku utama pengrusakan hutan Indonesia.

"Bandit solar Indonesia benar-benar merusak nama baik Presiden Jokowi di G20 yang diberi mandat memimpin dunia melakukan transisi energi," pungkasnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Penyelundupan Ganja 159 Kg di Pelabuhan Bakauheni Digagalkan Polda Lampung

Jumat, 08 November 2024 | 01:53

Dorong Pengembangan Energi Panas Bumi, Pemerintah Bakal Suntik Dana ke PT Geo Dipa Energi

Jumat, 08 November 2024 | 01:36

Persib Menang Dramatis di Kandang Lion City, Hodak Akui Dinaungi Keberuntungan

Jumat, 08 November 2024 | 01:20

Dasar Hukum Penetapan Tersangka Tom Lembong Harus Dibuktikan

Jumat, 08 November 2024 | 00:59

Kemenkeu Siapkan Daftar Aset Sitaan BLBI untuk Dukung Program 3 Juta Rumah Prabowo

Jumat, 08 November 2024 | 00:45

Tiba di Surabaya, Kapal Selam Rusia Disambut Hangat Prajurit TNI AL

Jumat, 08 November 2024 | 00:25

Bahlil Umumkan Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029

Kamis, 07 November 2024 | 23:59

KPK: Korupsi di LPEI Rugikan Negara Rp1 Triliun

Kamis, 07 November 2024 | 23:22

Relawan Bobby Lovers Dituding Pelaku Pelemparan Wajah Edy Rahmayadi

Kamis, 07 November 2024 | 22:50

TNI AD-JHL Foundation Dukung Swasembada Pangan Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 22:46

Selengkapnya