Berita

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak/Net

Dunia

Sunak: Krisis Energi Akibat Perang di Ukraina Bukan Alasan Memperlambat Perubahan Iklim

SELASA, 08 NOVEMBER 2022 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimpin dunia harus bertindak cepat untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menyerikan hal itu dan menekankan bahwa keamanan iklim dan energi mestinya berjalan beriringan.

"Perang menjijikkan Putin di Ukraina, dan kenaikan harga energi di seluruh dunia bukanlah alasan untuk memperlambat perubahan iklim. Mereka adalah alasan untuk bertindak lebih cepat,” ujar Sunak pada pertemuan di KTT iklim COP27 di Mesir, Senin (7/11).

"Kita dapat mewariskan planet yang lebih hijau dan masa depan yang lebih sejahtera kepada anak-anak kita," tambahnya.


Ia menyampaikan bahwa negaranya akan menyumbangkan  13,3 miliar1dolar AS sebagai komitmen untuk dana iklim, dan kemungkinan akan melipatgandakan jumlah itu pada 2025 mendatang.

Ini adalah pidato besar pertamanya di panggung dunia sejak mengambil alih Downing Street.

"Alih-alih negara-negara berkembang dibebani secara tidak adil dengan utang karbon dari negara-negara kaya dan entah bagaimana diharapkan untuk melupakan jalan yang sama menuju pertumbuhan, kami membantu negara-negara tersebut memberikan jalur cepat mereka sendiri menuju pertumbuhan bersih," katanya, tentang dana yang disumbangkan negaranya untuk program ini.

Sunak merujuk pidato mendiang Ratu Elizabeth II pada KTT COP26 tahun lalu, di mana dia mengatakan ada "harapan" untuk iklim jika negara-negara bersatu.

"Saya percaya kami menemukan ruang untuk harapan di Glasgow dengan satu kesempatan terakhir untuk membuat rencana yang akan membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat, kami membuat janji untuk menjaga tujuan itu dalam jangkauan. Dan pertanyaannya hari ini adalah - bisakah kita memanggil kemauan kolektif untuk mewujudkannya? Saya yakin kita bisa," katanya.

Para pemimpin dari 120 negara bertemu di Sharm el-Sheikh, Mesir untuk membahas langkah selanjutnya dalam mengendalikan perubahan iklim. COP27 dibuka pada Minggu (6/11) dengan peringatan dari PBB bahwa planet kita "mengirim sinyal marabahaya".

Sama halnya dengan Sunak, para pemimpin mendesak negara-negara kaya untuk tetap berada di jalur dalam menghentikan perubahan iklim lebih lanjut, terlepas dari perang di Ukraina dan masalah keuangan global.

Negara-negara di garis depan perubahan iklim memaparkan dampak nyata dari suhu yang lebih tinggi, kekeringan, dan banjir pada manusia dan lingkungan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya