Berita

Herzaky Mahendra Putra/Net

Politik

Demokrat: Semakin Banyak Kesepakatan Bersama PKS dan Nasdem untuk Berkoalisi

SENIN, 07 NOVEMBER 2022 | 05:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Komunikasi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Demokrat semakin intens. Tiga partai politik ini telah banyak mencapai kesepakatan untuk maju bersama dalam pertarungan Pemilu Serentak 2024.

Begitu yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada wartawan, Minggu (6/11).

"Semakin banyak kesepahaman yang telah dicapai. Semakin intens dan hangat diskusi yang dilakukan terkait persiapan koalisi dan pemenangan pemilu 2024,” kata Herzaky.


Menurutnya, dinamika politik selalu ada di tengah belum adanya kesepakatan bersama tiga partai tersebut untuk berkoalisi dan Demokrat selalu membahas berbagai hal guna mencapai kesepakatan.

"Dinamika selalu ada, pembahasan selalu ada. Namanya juga proses dalam sistem demokrasi, proses pembentukan koalisi. Semua harus dijalani,” ujarnya.

Bagi Demokrat, kata Herzaky, untuk pengumuman koalisi bersama Nasdem dan PKS tidak ingin tergesa-gesa. Demokrat ingin semua partai saling menghargai dan menghormati apapun yang menjadi keputusan bersama untuk kemenangan Pemilu 2024 mendatang.

"Tidak perlu terburu-buru, tidak perlu memaksakan diri satu sama lain. Apalagi rencana koalisi kami didasari sikap saling menghormati kemandirian dan independensi masing-masing. Selama ini, komunikasi kami berlangsung secara terbuka dan terjalin dengan baik,” katanya.

Untuk kesepakatan berkoalisi, kata Herzaky, seluruh partai perlu menyesuaikan dan menyamakan frekuensi satu sama lain. Sehingga, membutuhkan waktu yang panjang agar sepakat dengan ide serta gagasan yang dimiliki partai.

"Ibarat ingin nikah, mesti menyesuaikan banyak hal, menyamakan frekuensi, apalagi kini ada empat pihak yang mulai terlibat, tentu perlu waktu. Agar paduannya semakin pas, bukan malah sering salah tafsir ke depannya, karena kurang komunikasi sebelum berkoalisi,” pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya