Berita

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Pilih Capres PDIP, Megawati Tidak Perlu Ikuti Kemauan Jokowi

JUMAT, 04 NOVEMBER 2022 | 00:43 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Menghadapi kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) mendatang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disarankan tidak mengikuti semua kemauan Presiden Joko Widodo dalam mengusung kandidatnya.

Pandangan itu disampaikan pengamat politik Uchok Sky Khadafi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/11).

Menurut pria yang juga Direktur Eksekutif Center For Budget Analisis (CBA) ini, indikasi Jokowi punya kecenderungan mendukung Ganjar sebagai calon yang diusung PDIP di Pilpres 2024 sudah banyak signal politiknya. Uchok kemudian mencontohkan saat Jokowi menyampaikan pernyataan di Rakernas Projo beberapa bulan lalu.


Ia menyarankan, Megawati tidak terburu-buru dalam memutuskan siapa kandidat yang akan diusung dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Karena sejatinya penentunya di tangan Ibu Megawati, bukan Pak Jokowi. Bu Mega juga tidak ada keharusan untuk mengikuti atau mematuhi keinginan Pak Jokowi," demikian pandapat Uchok.

Lebih lanjut Uchok berpandangan, Jokowi seharusnya menghormati apapun yang menjadi keputusan politik Megawati. Apalagi, Mega memiliki peran penting dalam menopang karier Jokowi mulai Walikota Solo hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia.

"Belum lagi kalau kita melihat bagaimana PDIP akhirnya memberikan rekomendasi calon di Pilkada untuk putra dan menantu Pak Jokowi," jelas Uchok.

Bagi Uchok, sebagai partai terbesar, PDIP harus tetap pada marwahnya. Artinya, punya kemerdekaan penuh dalam menentukan capres yang dalam hal ini kewenangannya berada di ketua umum.

"Tidak bagus untuk PDIP, dan khususnya Bu Mega, kalau dalam konteks pilpres terkesan didikte," pungkas Uchok.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya