Berita

Ade Armando/Net

Politik

Sulut Perpecahan, PSI Minta Ade Armando Instrospeksi Diri

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 17:01 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Aktivis media sosial Ade Armando kembali berulah. Kali ini, Ade membuat pernyataan yang menyebut faktor agama sangat menentukan kemenangan Pilpres 2024.

Utamanya untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menanggapi pernyataan tersebut, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, Michael Victor Sianipar, menyayangkan narasi berbau SARA yang diungkapkan Ade Armando.


Menurutnya, pernyataan itu justru menyulut perpecahan antar umat beragama di Indonesia, bahwa seolah umat beragama tertentu harus bersikap sama terkait suatu pilihan politik dalam pemilihan presiden.

“Saya sangat menyayangkan narasi pecah belah ini. Sebagai seorang nasionalis dan seorang Kristen, saya merasa apa yang disampaikan Ade Armando berpotensi menyulut perpecahan antar umat beragama,” kata Michael.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta itu menegaskan bahwa setiap warga negara punya hak untuk menentukan pilihannya sendiri. Narasi Ade justru membuat situasi politik menjadi panas dan menumbuhkan rasa tidak percaya antara unsur masyarakat.

“Tolong introspeksi diri, dan jangan menebar narasi kebencian dan mengakibatkan perpecahan bangsa yang berkepanjangan,” tegas Michael.

Kepada Ade Armando, anak buah Giring Ganesha itu juga berharap agar pernyataan yang sudah ramai beredar itu bisa diralat dan tidak berulang lagi.

“Saya kenal Bang Ade sudah lama, saya sayangkan pernyataan Beliau. Saya harap Bang Ade bisa mengakui dan meralat, dan agar ke depan tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang tidak sensitif seperti ini,” kata Michael.

Michael meminta para elit untuk berkomitmen menjaga persatuan. Pilihan politik yang berbeda jangan dibesarkan menjadi pemisah dalam kehidupan bermasyarakat. Para opinion leader dan elit politik perlu lebih bijak menyampaikan pendapatnya agar tidak menyulut masyarakat.

“Kalau benar kita sama-sama sayang bangsa ini, jangan kita pancing perpecahan dengan kalimat-kalimat yang mudah disalah artikan. Banyak orang yang melihat perkataan dan perbuatan kita, apalagi kita yang sering menjadi influencer di media dan ranah publik. Kita harus bisa menjadi contoh yang baik dan bijak berbicara,” tutup Michael.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya