Berita

Ade Armando/Net

Politik

Pengamat: Jangan Ada Lagi Orang Seperti Ade Armando, Mengompori Situasi dengan Politik Identitas

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 13:57 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sejumlah kalangan mengkritisi pernyataan Ade Armando yang seolah-olah menyematkan politik identitas dengan membelah kelompok pemilih berdasarkan agama untuk pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, semua pihak harus belajar dari gelaran Pemilu 2019 yang menyisakan luka pembelahan sosial akibat politik identitas.

"Itulah, mestinya jangan ada lagi orang, siapapun mereka, atau siapapun dia, yang mengompor-ngompori situasi atau keadaan, dengan memainkan isu identitas untuk menyerang orang lain," ujar Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/11).


Menurutnya, dengan pernyataan Ade Armando tersebut akan menimbulkan persepsi dan narasi negatif di tengah masyarakat tentang dua sosok tersebut.

Seharusnya, kata Ujang, Pilpres 2024 mampu membangun ide dan gagasan untuk membangun negeri, bukan saling menjatuhkan dengan melontarkan narasi negatif terkait ras, suku dan agama.

"Ini kan membangun sebuah narasi atau hal yang tidak sehat, ya kalau kita ingin membangun politik yang sehat, yang baik dan bagus agar demokrasi baik dan bermartabat. Maka ya sejatinya politik yang diusung adalah politik ide dan gagasan," katanya.

Ke depan, kata Ujang, yang harus dikembangkan mestinya adu ide dan gagasan agar narasi yang dikembangkan oleh para elit dan semua figur nasional merupakan pengembangan gagasan yang cerdas untuk Indonesia.

"Narasi dan gagasan yang cerdas, yang konstruktif, yang objektif, yanh visioner, yang membuat gerak laju perubahaan bagi bangsa ini. Bukan mengompori dengan menuduh orang lain menuduh Anies sebagai bagian dari memainkan isu polutik identitas," katanya.

Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membuka mata dan saling mengoreksi jika ada pihak-pihak yang mau merusak pesta demokrasi dengan memunculkan politik identitas.

"Ini tentu tidak sehat dan tidak baik. Mari kita koreksi sama-sama agar Pilpres 2024 nanti berjalan dengan baik dan benar dan mengedepankan politik ide dan gagasan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya