Berita

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam forum diskusi di Bertelsmann Representation, Unter den Linden 1, Berlin, Jerman/Ist

Politik

Di Berlin, AHY Beberkan 3 Resep Cegah Krisis Dunia

KAMIS, 03 NOVEMBER 2022 | 12:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kondisi dunia saat ini sudah mengalami krisis multidimensi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga seluruh pemangku kepentingan di dunia harus bisa mencegah krisis ini tidak semakin jauh.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam forum diskusi di Bertelsmann Representation, Unter den Linden 1, Berlin, Jerman, Selasa waktu setempat (1/11).

AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini menjelaskan, spektrum krisis multidimensi ini sangat luas. Mulai dari perang di Ukraina, geopolitik dan keamanan internasional, krisis energi, perubahan iklim, komitmen net-zero, krisis pangan global, krisis utang, hingga peran lembaga multilateral yang semakin berkurang.

“Tidak ada resep rahasia. Namun izinkan saya untuk menyampaikan tiga catatan yang saya yakin akan sangat penting bagi upaya kita dalam membekali diri untuk mencegah krisis terjadi di masa depan,” kata AHY dalam keterangan yang diterima Redaksi, Kamis (3/11).

Pertama, lanjut AHY, kita tidak boleh menunggu sampai krisis dimulai sebelum melakukan sesuatu. Di dunia yang penuh ketidakpastian, pencegahan dan kesiapsiagaan akan menjadi semakin penting.

“Saya setuju dengan pernyataan Angel Gurria Sekjen OECD (2006-2021) dan juga Perdana Menteri Norwegia Kjell Magne Bondevik (1997-2000, 2001-2005) tentang pencegahan dan kesiapsiagaan. Kita melihat bagaimana dunia telah membayar mahal untuk keterbatasan kita mencegah dan mempersiapkan apa yang mungkin terjadi ke depan. Dunia perlu dibekali dengan kapasitas yang memungkinkan kita untuk selalu siap,” papar putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, ini.

Kemudian,  yang kedua adalah, dalam mencegah krisis tidak bisa hanya mengandalkan teknologi .

“Faktor manusia, seperti kepemimpinan dan karakter pemimpin, akan menjadi faktor penentu. Manusia lah yang harus membuat pilihan sulit untuk mengakhiri perang dan konflik, mengutamakan agenda iklim, beralih ke energi terbarukan, mereformasi bisnis dan pemerintahan, dan lain sebagainya,” tutur AHY.

Resep ketiga, yakni semua negara dan aktor global perlu sepenuhnya beradaptasi dengan dinamika global. Pertukaran ide, kolaborasi, dan kemitraan perlu lebih ditingkatkan.

“Saya percaya bahwa para pemimpin global di Club de Madrid telah membuka jalan di depan ini,” tambahnya.

Dalam dialog konstruktif tersebut, mengatasnamkan The Yudhoyono Institute sebagai salah satu penggagas dialog, AHY mengucapkan terima kasih kepada semua pembicara, panelis, dan peserta yang hadir di Berlin.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Club de Madrid, terutama Presiden Danilo Turk dan Sekretaris Jenderal Maria Aguero, Liz Mohn Center, dan Kantor Luar Negeri Federal, atas kerja keras dan kerjasamanya untuk mewujudkan inisiatif penting ini. Saya berharap kita dapat bekerja sama lagi dalam waktu dekat,” tandasnya.

Hadir dalam forum diskusi tersebut antara lain President of CdM juga Presiden Slovenia (2007-2012) Danilo Türk, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Bolivia (2001-2002) Jorge Fernando Quiroga, President Meksiko (2006-2012)Felipe Calderón , Presiden Polandia (1995–2005) Aleksander Kwaśniewski, dan Presiden Mali (2014-2015) Moussa Mara.

Sementara hadir secara virtual, Perdana Menteri Britania Raya periode 2007-2010, Gordon Brown.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

HUT ke-497 Kota Jakarta

Minggu, 19 Mei 2024 | 14:01

Alami Demam Tinggi, Raja Salman Kembali Jalani Pemeriksaan Medis

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:56

Aktivis Diajak Tiru Akbar Tanjung Keluar dari Zona Nyaman

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:54

Teater Lencana Membumikan Seni Pertunjukan Lewat "Ruang Tunggu"

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:36

Bamsoet Ungkit Lagi Cerita Pilu Golkar saat Dipimpin Akbar Tanjung

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:26

Alumni Usakti Didorong Berperan Membangun Indonesia

Minggu, 19 Mei 2024 | 13:12

Diserang Rusia, 9.907 Warga Ukraina Ngacir dari Kharkiv

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Banyak Guru Terjerat Pinjol Imbas Kesejahteraan Minim

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:59

Wantim Golkar DKI Pamer Zaki Bangun 29 Stadion Mini di Tangerang

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:39

Prabowo-Gibran Diyakini Bawa Indonesia Jadi Macan Asia

Minggu, 19 Mei 2024 | 12:26

Selengkapnya