Berita

Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I), Tom Pasaribu/Net

Publika

Partai Politik Vs Organisasi Relawan

OLEH: TOM PASARIBU
RABU, 02 NOVEMBER 2022 | 07:53 WIB

APABILA partai-partai besar tidak dapat dikuasai, maka skenario selanjutnya yang akan digunakan adalah mengoptimalkan organisasi-organisasi yang telah dibentuk untuk melakukan tekanan terhadap partai politik.

Menjelang Pemilu 2024, politik semakin memanas, hal tersebut menyebabkan di beberapa sektor menjadi hampa, seperti demokrasi, etika, aturan dan peraturan.

Beberapa skenario yang sedang dijalankan saat ini adalah menggembosi partai politik yang selama ini sebagai pilar demokrasi, membangun kekuatan melalui kelompok-kelompok masyarakat dengan cara membentuk organisasi relawan.


Agar memiliki kekuatan penuh menghadapi partai politik mereka mencoba menguasai organisasi yang memiliki massa yang besar, seperti PSSI yang memiliki suporter yang cukup lumayan dan menaungi klub-klub bola.

Hal tersebut sebagai upaya untuk melemahkan keberadaan partai nantinya pada saat Pemilu.

Namun, sampai saat ini mereka masih berusaha untuk merebut partai-partai yang sudah ada dengan cara menempatkan orang-orang mereka menjadi ketua umum.

Jadi, tidak perlu kaget bila ke depan partai-partai besar tiba-tiba melakukan Kongres Luar Biasa (KLB).

Apabila partai-partai besar tidak dapat dikuasai, maka skenario selanjutnya yang akan digunakan adalah mengoptimalkan organisasi-organisasi yang telah dibentuk untuk melakukan tekanan terhadap partai politik.

Hal tersebut akan berdampak buruk terhadap demokrasi serta persatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab tidak dapat terelakkan akan adanya gesekan dan benturan antara organisasi yang telah dibangun dengan partai politik kedepan.

Namun, kekuatan-kekuatan yang telah dibangun melalui organisasi maupun partai politik masih membutuhkan suara yang dimiliki rakyat yang tidak bergabung kepada partai maupun organisasi relawan yang telah disiapkan.

Mari kita lihat siapa yang akan menang dalam pertarungan yang terjadi saat ini, walaupun pertarungan ini dilakukan secara tidak terang-terangan.

Penulis adalah Praktisi hukum dan Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya