Berita

Anies Baswedan (kiri) duduk bersama Ahmad Heryawan (kanan) di DPP PKS/Ist

Politik

Anies Baswedan: Republik Ini Tidak Dibangun dengan Program, tapi Gerakan

SENIN, 31 OKTOBER 2022 | 19:44 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Kantor DPTP PKS  di Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu kemarin (30/10).

Dalam kesempatan tersebut, Anies turut bertemu Gubernur Jawa Barat dua periode, sekaligus Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Kang Aher.

Kehadiran calon presiden dari partai Nasdem ini untuk menjadi pembicara di acara pelatihan relawan PKS. Anies hadir dalam kapasitasnya sebagai pendiri gerakan Indonesia Mengajar.


Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan bahwa masalah utama pendidikan di Indonesia adalah guru. Banyak mahasiswa yang berprestasi di kampus tidak berminat menjadi guru dan lebih memilih profesi lain. Apalagi menjadi guru di daerah-daerah pedalaman dan terpencil.

“Padahal sebenarnya mereka ini mau menjadi guru, yang tidak mau adalah menjadi guru seumur hidup. (Maka) Kami tawarkan mereka insentif non material. Kami tidak pernah menawari mereka rupiah, karena mereka pasti akan membandingkannya dengan di kota," kata Anies seperti dikutip redaksi.

"Kami tawarkan apakah mereka mau punya bekas yang akan terus diingat seumur hidup oleh anak-anak di pedalaman ini. Sesuatu yang mulia harus diturunkan dengan sesuatu yang rasional,” sambungnya.

Anies mengatakan bahwa ada dua pendekatan ketika melakukan aktifitas sosial, yaitu program dan gerakan. Sifat program adalah pelakunya hanya terbatas pada mereka yang terlibat di dalamnya, sedangkan gerakan lebih melibatkan sebanyak mungkin masyarakat.

“Republik ini tidak dibangun dengan program, tapi dengan gerakan. Misalnya, saat awal merdeka, ada 95 persen penduduk Indonesia yang buta huruf. Pemerintah lalu membuat gerakan untuk memberantas buta huruf dengan mengajak masyarakat yang bisa membaca untuk mengajar mereka yang buta huruf.  Bung Karno tahun 1948 mengajak masyarakat yang melek huruf di alun-alun Yogyakarta untuk mengajar," jelas Anies.

Dalam bahasa terkini, menurut Anies, gerakan adalah kolaborasi. Ketika mendorong gerakan seperti Indonesia Mengajar, maka harus ada pesan yang membuat orang terpancing untuk ikut memikirkan sehingga berujung pada keterlibatan.

“Indonesia Mengajar menawarkan pengalaman baru yang akan didapat oleh mereka yang terlibat. Bukan menceritakan adanya suatu masalah untuk diselesaikan, melainkan apa yang mereka dapatkan jika berpartisipasi dalam gerakan ini," bebernya.

Keunggulan sebuah gerakan bukan hanya menyelesaikan masalah, tapi mengajak sebanyak mungkin orang untuk ikut menyelesaikan masalah.

“Kalau hanya program, efek tularnya kecil. Birokrasi terbiasa program, menyusun anggaran sendiri, dan rakyat hanya diminta untuk bayar pajak saja. Begitu birokrasi terlatih untuk berkolaborasi, masyarakat itu datang membawa ide, gagasan, terobosan," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya