Chairman of World Peace Forum (WPF) Prof Din Syamsuddin (kedua dari kiri) saat jumpa pers di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10)/RMOL
World Peace Forum (WPF) Ke-8 akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 17-18 November 2022 mendatang.
WPF ke-8 ini diprakarsai CDCC (Center for Diaiogue and Cooperation among Civilzations) bekerja sama dengan Universitas Munammadiyah Surakarta (UMS) dan The Cheng Ho Multi Culture Educotion Trust, sebuah LSM Malaysia berpusat di Kuala Lumpur pimpinan Tan Sri Lee Kim Yew.
Demikian disampaikan Chairman of World Peace Forum (WPF) Prof Din Syamsuddin saat jumpa pers di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10).
Din Syamsuddin mengatakan, acara WPF ke-8 akan dihadiri Ketua MPR RI Bapak Bambang Soesetyo, Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, bersama beberapa tokoh dunia terkemuka seperti Dr. Katherine Marshall (Vice Presjdent of the G-20 Interfaith Association).
Kemudian, Dr. Muhammad Al-Issa (Secretary General of Muslim World League), YB Tuan Muhammad bin Sabu (Former Minister of Defense of Malaysia), Judge Dr Muhamed Abdelsalam (Secretary General of Muslim Council of Elders), dan Rev. Laurent Basanese (Vatican's Pontifical council for Interreligious Dialouge) dan masih banyak lagi yang lainnya.
“WPF Ke-8 yang akan diselenggarakan menjelang perhelatan akbar Muktamar ke-48 Muhammadiyah,†tutur Din Syamsuddin.
Din Syamsuddin menambahkan, untuk WPF Ke-8 ini akan diusung tema yang menonjolkan semangat persaudaraan kemanusiaan, berbunyi “Human Fraterniy and the Middle Path for Peceful, Just and Prosperous World" yang dikemas dalam format diskusi saling berbagi gagasan (sharing ideas discussion).
“Di bawah tema besar tersebut, akan ada tiga (3) Sesi yang mengangkat tiga (3) subtema, yaitu (1) Human Fraternity, (2) The Middle Path: An slamic Perspective, dan (3) The Middle Path: An Oriental Wisdom,†urai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini.
Sesuai dengan tujuan penyelenggaraan WPF, kata Din Syamsuddin, setiap pelaksanaan WPF selalu diundang para tokoh dan pemuka agama lslam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Chu, serta kalangan akademisi, intelektual, media, negarawan, pengusaha, dan politisi dari berbagai negara.
Di samping tokoh-tokoh nasional, juga tokoh tokoh internasional, seperti Tan Sri Lee Kim Yew dari Malaysia; Prof. Dr. Nahla Shabri Shu'aidi (Dean of Faculty of Islamic Sciences of Al-Azhor University, Mesir), Dr. Muhammad Al-Sammak (Secretary General of the Christian-Musim committee for Dilogue, Libanon Dr. Valeria Martano (Community of Sant’Egidio, Italia); Narayan N Vasudevan (Indian Council of Gandhian Studies, India); Prof Dr Mustafa Ceric (Former Grand Mufti Bosnia-Herzegovina); Prof. Dr. Justice Mohamad Gazali (Judge of Supreme Court, Pakistan); and Prof Greg Fealy (Emeritus Professor of Indonesia Politics at the Australian National University, Australia).
Din Syamsuddin menambahkan, berbeda dengan WPF terdahulu, pada hari ke-2 WPF ke-8 tersebut akan diselenggarakan UMS International Scholars Seminar yang akan melibatkan kalangan akademisi untuk membahas isu-isu sesuai tema dan sub-tema WPF ke-8 dari perspektif akadmisi. Untuk itu telah diundang dalam jumlah yang cukup banyak kalangan akademisi yang akan berpartisipasi baik secara luring maupun daring.
“Pada hari terakhir WPF akan dikeluarkan dokumen "The Solo Message" yang merangkum hasil diskusi selama dua hari, dan mengekspresikan harapan para tokoh dialog antar-agama peserta WPF ke-8. Direncanakan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, akan menyampaikan sambutan penutupan setelah Prof Dr. Din Syamsuddin meluncurkan secara resmil berdirinya World Fulcrum of Wasatiyat Islam" dan "The Oriental and TiongHua Wisdom and Studies Center",†demikian Din Syamsuddin.