Berita

Dunia

Pejabat India: Sejak Pakistan Masuk Daftar Abu-abu FATF, Serangan Teror di Jammu dan Kashmir Menurun Drastis

SABTU, 29 OKTOBER 2022 | 20:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Serangan teror di Jammu dan Kashmir (J&K) telah mengalami penurunan, semenjak Pakistan dimasukkan ke dalam daftar abu-abu oleh lembaga pengawas Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF).

Pejabat senior India menyampaikan hal itu pada Jumat (28/10).

Seperti dimuat Telegraph India, Pakistan telah berada dalam daftar tersebut sejak 2018 lalu akibat kurangnya pengawasan yang ketat terkait pendanaan kontra-teroris yang merebak di negaranya. Pengawasan dari lembaga tersebut dinilai telah efektif mengurangi serangan teror di wilayah J&K.


Namun, baru-baru ini Pakistan telah dikeluarkan dari daftar abu-abu tersebut, yang membuat India khawatir akan kembalinya serangan teror yang merajalela di wilayah J&K.

Melalui forum Komite Kontra-Terorisme PBB, yang saat ini sedang diadakan di India, Sekretaris bersama Safi Rizvi, membuat presentasi pada pertemuan khusus panel Dewan Keamanan (DK) PBB.

Selama pertemuan, Rizvi yang tidak secara eksplisit menyebut Pakistan telah meminta kepada DK PBB untuk memeriksa korelasi tentang kemungkinan dikeluarkannya Pakistan dari daftar abu-abu, mengkhawatirkan kegiatan teror akan kembali meningkat.

Wilayah J&K mencatat lima serangan yang menargetkan tempat-tempat yang dipertahankan dengan baik seperti kantor pemerintah, kamp militer dan markas kepolisian pada 2014 lalu, dan delapan serangan pada 2015 dan 15 pada 2016.

Sementara pada 2017 jumlahnya turun menjadi delapan, dan pada 2018 menurun menjadi hanya tiga serangan teror yang terjadi di J&K, kata Rizvi. Serangan teror tersebut kemudian terus menurun pada tahun-tahun berikutnya, dan kembali meningkat pada 2022 ini, katanya.

"Kenapa penurunan ini terjadi dari 2018 hingga 2021? Salah satu (alasannya) adalah daftar abu-abu," kata Rizvi.

Selain karena daftar abu-abu, pejabat senior itu juga mengakui bahwa operasi kontra-terorisme dengan intelijen terperinci, serangan udara India ke Balakot pada 2019, dan penghapusan Pasal 370 untuk Kashmir juga berhasil mengurangi serangan teror oleh Pakistan.

Akan tetapi, menurut Rizvi, serangan teror mulai dirasakan berpengaruh ketika Pakistan dimasukkan ke dalam daftar abu-abu FATF, saat itu jumlah 600-an basis teror di sebrang perbatasan telah menurun secara signifikan sekitar 75 persen, akibat lembaga FATF memberikan pengawasan ketat dalam upayanya memerangi pencucian uang, pendanaan teror di Pakistan.

"Ini, menurut kami, adalah salah satu keberhasilan terpenting. Komite kontra-terorisme harus melihat lebih dalam seberapa efektif penunjukan itu," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya