Berita

Ratusan masyarakat Tibet gelar aksi unjuk rasa di Lhasa/BBC

Dunia

Tak Tahan dengan Kebijakan Nol-Covid China, Penduduk Tibet Gelar Aksi Unjuk Rasa

SABTU, 29 OKTOBER 2022 | 09:20 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Penduduk asli Tibet bersama dengan para migran Han China berkerumun menggelar aksi unjuk rasa besar yang jarang terjadi di Lhasa.

Mereka menuntut pencabutan kebijakan penguncian ketat yang diberlakukan otoritas China yang banyak menyengsarakan seluruh penduduk Tibet.

Dimuat Independent pada Jumat (28/10), pemerintah China telah memberlakukan kebijakan nol-Covid selama hampir tiga bulan di Tibet yang dimulai sejak Agustus lalu setelah Covid-19 kembali merebak di seluruh belahan China.


Demonstrasi yang dipenuhi oleh ratusan pengunjuk rasa yang memadati jalan di tengah kota itu diyakini sebagai aksi protes skala besar pertama yang terjadi sejak pemberontakan anti-pemerintah terjadi pada tahun 2008 lalu.

Banyak penduduk Tibet yang putus asa karena kondisi wilayahnya saat ini seperti berada di dalam penjara.  Mereka ditinggalkan dengan keadaan yang mengenaskan, seperti tanpa makanan, obat-obatan, dan tidak ada penghasilan, yang memicu aksi protes ini terjadi.

“Orang-orang telah dikurung terlalu lama, tekanan psikologis terlalu berat untuk ditanggung tanpa penghasilan. Banyak orang di komunitas kami juga pendatang yang datang ke sini untuk bekerja dan mencari uang," ujar seorang salah satu demonstran, yang dimuat AFP.

Menurut sumber lainnya, para pengunjuk rasa mengancam akan "menyalakan api" jika pembatasan tidak segera dicabut oleh pemerintah China.

Dalam video yang beredar, pejabat setempat terlihat meminta masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing dan menyerukan pengunjuk rasa untuk tenang. Pejabat tersebut berjanji akan mengembalikan keadaan normal seperti semula pada Jumat ini.

"Semuanya tolong mengerti pekerjaan kami, pulanglah dan jangan memadati area ini," kata seorang pejabat yang berteriak melalui pengeras suara.

Sejauh ini China telah melaporkan 1.337 kasus Covid baru pada Jumat, termasuk hanya satu kasus yang dikonfirmasi dengan gejala dan lima kasus tanpa gejala dari Tibet.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya