Berita

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata saat menjadi Keynote Speach di acara Road to Anti-Corruption Summit 5: Talkshow "Mengawal Integritas Pemilu 2024"/RMOL

Politik

Mengawal Integritas Pemilu 2024, Pimpinan KPK: Kontestasi Politik Belakangan Ini Sudah Seperti Dunia Bisnis

JUMAT, 28 OKTOBER 2022 | 17:47 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kontestasi politik belakangan ini dipandang sudah mengarah seperti dunia bisnis, hanya untuk memenangkan kontestasi pemilu dengan menghambur-hamburkan uang.

Begitu pandangan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata saat menjadi Keynote Speach di acara Road to Anti-Corruption Summit 5: Talkshow "Mengawal Integritas Pemilu 2024" yang diselenggarakan di Auditorium 1 Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (28/10).

Ghufron mengatakan, faktor yang melahirkan politik yang tidak berintegritas salah satunya adalah politik uang. Namun, juga terdapat hal lainnya, yakni politik identitas, black campaign, hoax, fitnah, dan lain-lain.

"Itu bagian dari politik tak berintegritas yang ketika terjadi, maka itu akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak diharapkan, karena prosesnya sudah salah," ujar Ghufron melalui virtual karena sedang berada di luar kota.

KPK berharap, KPU, Bawaslu, DKPP, atau penyelenggara negara, kontestan politik di Pilkada, Pileg, maupun Pilpres ke depan menyadari bahwa kontestasi politik harus dikembalikan hanya untuk mencari pemimpin, wakil rakyat, dan arah kebijakan ke depan.

"Mohon maaf karena belakangan ini, kami melihat bahwa kontestasi politik sudah mengarah kepada seperti dunia bisnis. Karena ingin menang, maka kemudian proses politiknya menggunakan menghamburkan-menghamburkan uang," kata Ghufron.

Sehingga, lanjutnya, jika proses politiknya sudah menggunakan politik uang, maka bukan lagi kekuatan kompetensi yang bekerja, melainkan kekuatan uang.

"Kalau sudah menang-menangan, apalagi kemudian menjadi dipenuhi dengan uang, maka kemudian kontestasinya kompetisinya, adalah kompetisi kekuatan modal. Ini yang kami berharap, KPU menyadari dan kemudian bagaimana menghindarkan itu semua," demikian Ghufron.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya