Berita

Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa 25 Oktober 2022/RMOL

Dunia

PM Palestina Minta Komunitas Internasional Boikot Produk Israel untuk Hentikan Perang

RABU, 26 OKTOBER 2022 | 14:30 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya Israel untuk mengokupasi Palestina menjadi semakin signifikan dan meluas dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/10), Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh mengungkapkan jika dorongan terbesar Israel untuk terus merebut tanah Palestina adalah ambisi mereka dalam memperoleh keuntungan dari tanah jajahan.

"Neraca air di Palestina adalah 800 juta meter kubik, Israel mengambil 600 juta meter kubik dari itu dan mereka menjual air Palestina ke luar. Israel bahkan mengambil air dari tanah kita secara cuma cuma. Jelas-jelas mereka mengejar profit," ujarnya.


Shtayyeh menyerukan agar komunitas internasional dapat membantu Palestina untuk menghentikan okupasi Israel dengan membuat negara itu miskin hingga tak mampu membiayai perang.

"Komunitas internasional harus membantu Palestina untuk membuat okupasi Israel menjadi mahal dan membuat negara itu tidak mampu membayar untuk perang. Karena Jika perang ini murah, maka Israel tidak akan mengakhiri okupasi," tegasnya.

Agar Israel kehilangan keuntungan dari wilayah pendudukannya, PM Palestina meminta negara-negara di dunia mau berpartisipasi untuk mulai membatasi produk-produk asal Israel.

"Komunitas internasional dan Uni Eropa mulai menerapkan instruksi tersebut untuk membatasi produk yang Israel dapatkan dari Tepi Barat ke pasar Amerika, pasar Asia dan semua pasar. Itu adalah satu-satunya cara untuk membuat Israel kalah dalam perang dan okupasi," jelasnya.

Shtayyeh juga mendesak pertanggung jawaban Israel atas semua kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan ingin agar Tel Aviv dapat mematuhi hukum internasional yang berlaku.

"Kita harus meminta pertanggungjawaban Israel dan membuat negara itu patuh pada hukum internasional serta HAM. Kita juga harus bawa Israel ke Pengadilan Kejahatan Internasional. Israel harus bertanggung jawab. Israel harus dihukum atas apa yang mereka lakukan," ujar Shtayyeh.

Lebih lanjut Shtayyeh menilai organisasi internasional sangat mempu menekan Israel untuk patuh pada hukum dan menghentikan okupasinya.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah resolusi internasional dari organisasi internasional seperti PBB untuk membuat Israel mau mengimplementasikannya. Dan saya yakin komunitas internasional mampu untuk melakukannya," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya