Berita

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Senator Azam Swati/Net

Dunia

Tak Terima Didiskualifikasi Dalam Parlemen, Imran Khan Akan Kembali Gelar Protes Besar-besaran

MINGGU, 23 OKTOBER 2022 | 10:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Selang sehari setelah dikeluarkannya keputusan diskualifikasi dari komisi pemilihan Pakistan (ECP) pada Jumat (21/10), Imran Khan yang tak terima mengumumkan akan kembali menggelar protes dan menggerakkan massa besar-besaran.

Dimuat ANI News pada Sabtu (22/10), ketetapan tanggal yang pasti untuk gelaran protes kedua yang dinamakan Haqeeqi Azadi atau kebebasan sejati rencananya akan diumumkan Khan pekan depan.

"Saya akan mengumumkan tanggal long march pada Kamis atau Jumat," katanya saat mengadakan konferensi pers bersama Senator Azam Swati yang sempat diadili atas kasus cuitan kontroversial terhadap Panglima Angkatan Darat, Qamar Javed Bajwa.

Rencana protes besar-besaran tersebut akan menjadi yang kedua kalinya setelah protes Azadi Rally  yang  diserukan partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) besutan Khan pada 25 Mei lalu.

Melalui protesnya nanti, Khan dan pengikutnya akan menyerukan pembubaran Majelis Nasional dan pemilihan umum ulang.

Mantan perdana menteri itu optimis maju dalam pemilihan dan menilai PM saat ini, Shehbaz Sharif terus menolak mengadakan pemilihan umum karena takut menderita kekalahan apalagi merujuk pada hasil survei baru-baru ini.

Terkait dengan diskualifikasi ECP, Khan mengecam putusan tersebut dan menyebut adanya campur tangan pihak ketiga yang sengaja memojokkanya.

“Satu hal yang pasti, pemimpin ECP tidak bisa memberikan vonis ini sendiri. Semua orang tahu bahwa dia adalah pelayan keluarga Sharif (PM Pakistan)," tegasnya.

Lebih lanjut Khan mengatakan telah menempuh proses hukum dengan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Islamabad melalui pengacaranya, Ali Zafar.

Diskualifikasi Khan oleh ECP dilakukan karena ia gagal membuktikan asal uang yang diterimanya setelah menjual hadiah negara, atau dikenal sebagai kasus Toshakhana.

Sejak dia digulingkan dari kekuasaan pada bulan April lalu, Khan, politisi yang berubah menjadi pemain kriket, telah berulang kali mengklaim bahwa mosi tidak percaya terhadapnya adalah hasil dari konspirasi asing.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya