Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Otoritas Sensor China Hapus Laporan Internet tentang Gadis yang Tewas di Tempat Karantina

SABTU, 22 OKTOBER 2022 | 11:08 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya mengamanankan masa jabatan ketiga Xi Jinping, China diduga menghapus unggahan-unggahan yang menyebabkan ketidakstabilan negara tersebut, termasuk laporan internet tentang seorang gadis Ruzhou yang tewas di tempat karantina.

Unggahan yang beredar di media sosial China minggu ini mengatakan, seorang gadis berusia 14 tahun telah meninggal dunia di pusat kota Ruzhou setelah jatuh sakit di dalam fasilitas karantina China.

“Gadis itu mengalami kejang-kejang, muntah dan demam tinggi, dan tidak sempat mendapatkan perawatan medis tepat waktu," ujar bibi dari gadis tersebut, yang dimuat CBS News pada Jumat (21/10).


Dalam video yang beredar, bibi dari gadis Ruzhou itu menangis, ia mengeluh kepada otoritas kesehatan setempat yang telah menolak panggilannya ketika anak itu berada dalam kondisi kritis.

Skandal ini telah menyebabkan banyak pembicaraan dan kemarahan publik di internet. Sebagian masyarakat China semakin mempertanyakan dan jengkel akibat kebijakan nol-Covid yang terus diberlakukan China.

China adalah negara besar terakhir yang masih berkomitmen dalam strategi anti-coronavirus tanpa toleransi dengan penguncian ketat, meskipun negara lain telah banyak mengkritik kebijakan tersebut yang dinilai tidak tepat.
Atas hal ini, hastag untuk "Gadis Ruzhou" yang tercatat telah dibicarakan sebanyak 255 ribu tampilan dan 158 unggahan pada Jumat pagi telah dihapus oleh otoritas sensor China. Mereka telah menghapus hampir seluruh jejak insiden itu dari internet dan menonaktifkan tagar Weibo untuk "Gadis Ruzhou" dan "Gadis dari Ruzhou meninggal dalam karantina”, serta menghapus sebagian besar video yang menyebutkan dugaan kematian gadis itu.

Sejauh ini, otoritas setempat belum membuka suara akibat insiden ini. Sebuah media China yang dahulu sempat memberikan perhatian sepintas pada skandal terkait penguncian serupa, tampak diam minggu ini tentang kasus gadis di Ruzhou.

Menjelang Kongres, sensor sering bekerja untuk menghapus hampir semua referensi laporan yang menyebabkan ketidakstabilan negara tersebut, termasuk protes langka di Beijing, yang melibatkan spanduk yang mencela Presiden Xi Jinping, serta kebijakan Covidnya, yang membuat orang-orang tidak memiliki makanan dan persediaan yang memadai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya