Berita

Liz Truss/Net

Dunia

Truss Mundur tanpa Menandatangani Kemitraan Perdagangan Inggris-India, Mendag Goyal: Kita Tunggu dan Lihat

SABTU, 22 OKTOBER 2022 | 08:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

India akan menunggu perubahan kepemimpinan di Inggris sebelum memutuskan langkah selanjutnya mengenai kesepakatan perdagangan yang sedang dinegosiasikan, menyusul mundurnya Liz Truss dari kursi Perdana Menteri.

Menteri Perdagangan dan Industri Piyush Goyal mengatakan hal itu saat ditanya mengenai kelanjutan perjanjian Inggris dan India yang belum ditandatangani Truss.

"Kita harus menunggu dan melihat apakah mereka memiliki perubahan kepemimpinan yang cepat. Mari kita lihat siapa yang masuk ke pemerintahan dan apa pandangan mereka. Baru setelah itu kita dapat merumuskan strategi vis a vis Inggris," kata Goyal pada KTT ekspor nasional yang diselenggarakan oleh Konfederasi Industri India (CII),  seperti dikutip dari India Today, Jumat (21/10).

India dan Inggris meluncurkan negosiasi pada Januari tahun ini untuk pakta yang bertujuan menggandakan perdagangan bilateral menjadi 100 miliar dolar AS pada tahun 2030. Pengunduran diri Truss pada akhirnya  membayangi pembicaraan perjanjian perdagangan bebas Inggirs-India.

Beberapa jam setelah mundurnya Truss, Goyal mengatakan pembicaraan kesepakatan perdagangan yang diusulkan dengan Inggris "berada di jalurnya" tetapi India harus "menunggu dan mengawasi" perkembangan politik di Inggris.

"Kami telah berdialog dengan politisi dan bisnis di seluruh Inggris. Mereka menyadari penting bagi mereka untuk melakukan perundingan dengan India," kata Goyal, menambahkan bahwa siapa pun yang masuk ke dalam pemerintahan Inggris tentu ingin terlibat dengan India.

Ia mengungkapkan pakta perdagangan harus adil, merata dan seimbang. Itu harus menjadi win-win untuk kedua belah pihak dan tidak ada kesepakatan kecuali keduanya puas, katanya.

Truss keluar dari kantor pada  Kamis dengan masa jabatan terpendek di Downing Street, meninggalkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) India-Inggris. Truss pernah menggambarkan India sebagai "peluang besar" dan percaya Inggris dan India "berada di titik manis dari dinamika perdagangan yang sedang berkembang.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya