Berita

Dmitry Medvedev dan Elon Musk/Net

Dunia

Dipuji karena Meledek Truss, Medvedev Langsung Kirim Undangan Hari Kemenangan untuk Elon Musk

SABTU, 22 OKTOBER 2022 | 06:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Percakapan antara miliarder Amerika, Elon Musk, dengan mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev,  telah meramaikan jagat dunia maya.

Medvedev pada Jumat (21/10) mengundang Chief Executive Officer (CEO) Tesla ke Moskow untuk menghadiri  parade Hari Kemenangan yang akan berlangsung pada 9 Mei 2023.

"Sampai jumpa di Moskow pada Hari Kemenangan!" kata Medvedev.  


'Hari Kemenangan' biasanya mengacu pada hari libur nasional Rusia yang jatuh pada 9 Mei, yang menandai kekalahan Nazi Jerman. Rusia biasanya mengadakan parade militer skala besar di Moskow dan kota-kota besar lainnya.

Ajakan Medvedev muncul setelah keduanya saling berkomentar di cuitan Medvedev.  Medvedev sebelumnya mengatakan selamat tinggal untuk Liz Truss yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris.

"Bye, bye @trussliz, congrats to lettuce," canda Medvedev, mengucapkan selamat kepada selada, sebuah lelucon populer  di Inggris tentang lamanya  umur simpan sayuran dan masa jabatan Truss sebagai perdana menteri.

Pekan lalu, majalah The Economist meramalkan bahwa hanya dalam tujuh hari memegang kendali, Truss akan “meledakkan pemerintahannya sendiri.” Waktunya adalah “kira-kira umur simpan selada,” tulis The Economist, seperti dikutip dari RT.

Musk yang dikenal sebagai pendukung Rusia mengomentari cuitan Medvedev dengan mengatakan, "Becandaan yang amat bagus."

Kemudian Musk menanyakan situasi di Bakhmut, di mana Rusia baru-baru ini berupaya menguasai kota itu dalam perangnya dengan Ukraina.

Percakapan keduanya banyak mendapat sorotan. Musk mendapat kritikan atas candaannya dengan Medvedev.

Musk, orang terkaya di dunia, kerap  membuat serangkaian pernyataan blak-blakan tentang perang Ukraina. Pada 3 Oktober lalu, Musk menyerukan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, yang kemudian ditolak oleh Ukraina. Musk mengusulkan solusi bagaimana wilayah itu harus dibagi. "Crimea harus secara resmi menjadi bagian dari Rusia," kata Musk.

Ian Bremmer, ilmuwan politik, mengklaim Musk mengatakan kepadanya bahwa dia berbicara dengan Putin sebelum mengirim tweet itu. Yang lainnya menuduh itu adalah propaganda Rusia, dan Putin telah memanipulasi Musk.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya