Berita

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty/Net

Politik

Lima Langkah Bawaslu Cegah Politik Uang Terjadi pada Pemilu 2024

JUMAT, 21 OKTOBER 2022 | 10:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Potensi maraknya politik uang pada Pemilu Serentak 2024 yang diperingatkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menjadi perhatian khusus Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty menjelaskan, pihaknya telah mengutamakan langkah pencegahan untuk mengantisipasi maraknya politik uang dalam pelaksanaan tahapan Pemilu Serentak 2024.

"Dalam ranah pencegahan pelanggaran politik tersebut, Bawaslu melakukan beberapa langkah," ujar Lolly kepada wartawan pada Jumat (21/10).

Lolly menuturkan, setidaknya Bawaslu sudah menyiapkan lima langkah pencegahan pelanggaran pemilu, utamanya yang terkait politik uang.

"Pertama, menyusun Indeks Kerawanan Pemilu, di antaranya memotret sub dimensi politik uang," kata Lolly menyebutkan.

Kemudian langkah kedua, lanjut Lolly, adalah melakukan sosialisasi pengawasan partisipatif dengan simpul masyarakat di 34 provinsi dengan tujuan mendorong gerakan menolak politik uang.

Beriringan dengan itu, mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat ini menyampaikan langkah pencegahan yang ketiga adalah konsolidasi dengan Pemantau Pemilu.

"Saat ini terdapat 23 lembaga yang terakreditasi sebagai pemantau di level nasional," urainya.

Sementara untuk langkah pencegahan keempat, Bawaslu akan melakukan edukasi kepada masyarakat melalui Pendidikan Pengawasan partisipatif, serta edukasi kepada pemilih pemula dan pemilih muda.

"Itu dilakukan baik secara luring di sekolah, kampus, pesantren, maupun secara daring menggunakan media sosial mengkampanyekan konten-konten kreatif," sambungnya memaparkan.

Adapaun untuk langkah yang terakhir atau kelima, Bawaslu akan melakukan pengembangan desa AMPUH atau desa antipolitik uang, SARA, dan hoax, yang dulunya desa APU atau desa anti politik uang.

"Dan itu sudah terbentuk di seluruh Indonesia sejak tahun 2018-2021 sebanyak  956 Desa/Kelurahan yang tersebar di 32 Provinsi," demikian Lolly menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya