Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Danai ISIS di Suriah, Perusahaan Semen Asal Prancis Mengaku Bersalah di Pengadilan AS

RABU, 19 OKTOBER 2022 | 18:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pengakuan bersalah akhirnya terlontar dari  perusahaan semen asal Prancis, Lafarge, saat sidang berlangsung di pengadilan AS.

Pada Selasa (18/10), Laferge tak membantah  atas tuduhan mendukung organisasi teroris ISIS.  Mereka mengakui telah melakukan pembayaran kepada kelompok-kelompok yang ditetapkan sebagai teroris oleh Amerika Serikat, termasuk Negara Islam, sehingga perusahaan itu dapat terus beroperasi di Suriah.

"Dari Agustus 2013 hingga November 2014 mantan eksekutif perusahaan secara sadar dan sengaja setuju untuk berpartisipasi dalam konspirasi untuk melakukan dan mengesahkan pembayaran untuk kepentingan berbagai kelompok bersenjata di Suriah," ungkap Ketua Lafarge, Magali Anderson, pada Selasa (18/10).


Jaksa di Pengadilan Federal Brooklyn, Breon Peace, mengatakan Lafarge dan anak perusahaannya di Suriah, Lafarge Cement Syria telah mendanai pergerakan ISIS dan Front al Nusra.

"Itu dilakukan melalui perantara, dengan jumlah sekitar Rp 91 miliar antara 2013 dan 2014 agar karyawan, pelanggan, dan pemasok dapat melewati pos pemeriksaan setelah konflik sipil pecah di Suriah," jelasnya.

Breon mengecam keras tindakan Lafarge di Suriah dan menyebut mereka memperoleh keuntungan penjualan hingga Rp 1 triliun atas kesepakatannya dengan kelompok teroris.

"Lafarge membuat kesepakatan dengan iblis. Perilaku oleh perusahaan Barat ini mengerikan dan tidak memiliki preseden atau pembenaran," tegasnya.

Sebagai kompensasi dari pengakuannya, Lafarge  yang menjadi bagian dari perusahaan semen internasional Holcim asal Swiss tersebut harus membayar denda sebesar Rp 12 triliun.

Sementara itu, Holcim menyatakan diri tak terlibat dalam kesepakatan tersebut karena mantan eksekutif Lafarge menyembunyikannya dari Holcim dan auditor eksternal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya