Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan: Taliban Menyiksa dan Membunuh 27 Tawanan di Lembah Panjshir

RABU, 19 OKTOBER 2022 | 07:40 WIB | LAPORAN: ABDUL MANSOOR HASSAN ZADA

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa pasukan Taliban menangkap 27 orang selama serangan terhadap pejuang "Front Perlawanan Nasional" di distrik Lembah Panjshir dan kemudian menembak mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh badan intelijen nirlaba yang berbasis di Inggris 'Afghan Witness' itu memaparkan temuan  berdasarkan tinjauan "menyeluruh" dari video yang dirilis tentang pembunuhan yang terjadi pada bulan lalu, mempertanyakan klaim sebelumnya dari pejabat Taliban yang mengatakan bahwa orang-orang ini terbunuh selama konflik, seperti dikutip dari AP, Selasa (18/10).

Salah satu video pembantaian yang diverifikasi menunjukkan lima pria ditutup matanya dan tangan diikat ke belakang. Kemudian, pejuang Taliban menembak mati mereka hanya dalam waktu 20 detik, sembari berteriak kegirangan.

Afghan Witness mengatakan bahwa mereka telah menganalisis lusinan sumber gambar dari media sosial, terutama video dan foto, untuk secara definitif mengklarifikasi keterlibatan sekelompok pejuang Taliban dalam membunuh orang di distrik Lembah Panjshir.

Ini adalah verifikasi langka atas tuduhan bahwa Taliban telah menggunakan metode brutal terhadap pasukan oposisi dan pendukung mereka, kata para peneliti. Sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021, Taliban telah memberlakukan aturan yang lebih ketat dan lebih keras, bahkan ketika mereka mendesak pengakuan internasional atas pemerintah mereka.

Juru bicara Taliban belum mengatakan apa pun atas permintaan berulang BBC untuk menjawab tuduhan ini, tetapi mereka sebelumnya telah berbicara untuk menelusuri tuduhan tersebut.

Penyelidikan ini telah telah terbuka secara luas di media internasional hari ini, dan media mengkritik penggunaan kekerasan oleh Taliban.

Sebelumnya, Richard Bennett, pelapor khusus PBB, mengaku prihatin dengan pelanggaran HAM di Panjshir. Dia menuntut penyelidikan segera atas klaim tersebut.

Laporan ini diterbitkan ketika Taliban telah dituduh menangkap puluhan pemuda dari berbagai bagian Panjshir, terutama distrik Rakheh dan Cascade, selama penggeledahan dari rumah ke rumah dan membawa mereka ke tempat yang tidak diketahui.

Beberapa penduduk setempat mengatakan kepada BBC bahwa beberapa tahanan dipukuli parah dan beberapa terluka. Taliban belum menanggapi permintaan BBC untuk menanggapi laporan dan klaim ini.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya