Berita

Jet tempur KF-21 Boramae/Net

Dunia

Publik Korea Minta Indonesia Dikeluarkan dari Program KF-21 Gara-gara Belum Bayar Iuran

SELASA, 18 OKTOBER 2022 | 14:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Komitmen dan tanggung jawab Indonesia dipertanyakan oleh publik Korea Selatan lantaran telah menunggak pembayaran atas program pengembangan jet tempur generasi 4,5 KF-21 Boramae selama lima tahun.

Kepala Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan, Eom Dong Hwan mengatakan terakhir kali Indonesia membayar partisipasinya dalam program KF-21 adalah pada 2017.

Sejauh ini, Eom mengatakan Indonesia belum mengklarifikasi kapan akan menyelesaikan iuran yang tertunggak. Namun hubungan kedua belah pihak dalam keadaan yang sangat positif.


"Walaupun mereka (Indonesia) tidak bisa sekaligus membayar, tapi kami berharap mereka bisa menyicil," lanjutnya, seperti dikutip Defence Security Asia.

Menurut Eom, Indonesia baru menyelesaikan sekitar 30 persen dari pembayaran yang harus dilakukan ke Korea Selatan.

Media Korea Selatan mencatat, Indonesia masih menunggak 671 juta dolar AS dari total pembayaran 1,3 miliar dolar AS kepada Korea Selatan. Tunggakan disebabkan oleh masalah keuangan yang dihadapi Indonesia.

Di tengah tunggakan tersebut, kedua pemimpin negara telah sepakat untuk terus mengembangkan KF-21 bersama.

Tetapi kegagalan Indonesia untuk menjelaskan penunggakannya justru memicu ketidakpuasan beberapa pihak di Korea Selatan. Bahkan mereka meminta pemerintah Korea Selatan untuk membatalkan keikutsertaan Indonesia.

Kendati begitu, desakan tersebut tampaknya tidak akan terjadi lantaran eratnya hubungan Indonesia dan Korea Selatan.

Indonesia dan Korea Selatan menandatangani kesepakatan pada 2010 untuk bekerja sama dalam program pengembangan KF-21. DAPA dan Korea Aerospace Industries (KAI) bertanggung jawab untuk mengembangkannya.

Indonesia setuju untuk membayar 20 persen dari total biaya pengembangan jet tempur yang diperkirakan mencapai 6,67 miliar dolar AS.

Meski telah berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya Juli lalu, pesawat KF-21 masih harus menyelesaikan 2.220 penerbangan lagi hingga 2026 sebelum dapat diproduksi secara massal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya