Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Beijing Merayu Mantan Pilot Inggris untuk Bantu Militer China dengan Bayaran Mahal

SELASA, 18 OKTOBER 2022 | 14:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Beijing telah membujuk banyak mantan pilot militer Inggris untuk memberikan keahlian mereka kepada militer China. Sebuah sumber  dari Kementerian Pertahanan Inggris.

Setidaknya ada 30 mantan pilot militer Inggris diyakini telah pergi untuk melatih anggota Tentara Pembebasan Rakyat China. Beijing telah menyiapkan sejumlah bayaran besar untuk jasa mereka.

Atas laporan ini, Inggris mengeluarkan peringatan keras kepada mantan pilot militer lainnya agar tidak bekerja untuk militer China.


Sumber tersebut mengatakan pada Senin (17/10) waktu setempat bahwa upaya untuk memburu pilot yang bergabung dengan China sedamg ditingkatkan, dan pihak berwenang akan memberikan tindakan tegas jika hal tersebut terbukti.

BBC
dalam laporannya pada Senin menulis, seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa sesungguhnya pelatihan dan sistem perekrutan pilot tidak melanggar undang-undang Inggris saat ini. Namun, para pejabat di Inggris dan negara-negara lain berusaha untuk mencegah aktivitas tersebut.

Diduga Beijing menyiapkan bayaran untuk 'uang motivator' mantan pilot tersebut sebesar 270.000 dolar AS.

Mantan pilot Inggris dikenal memiliki teknik yang cukup 'menarik' yang dapat membantu memahami cara pesawat dan pilot Barat beroperasi. Ini merupakan informasi penting bagi Beijing jika menghadapi konflik.

"Mereka adalah kumpulan orang yang sangat menarik untuk kemudian menyebarkan pengetahuan itu," kata seorang pejabat Barat. “Dibutuhkan pengalaman hebat bagi pilot Barat untuk membantu mengembangkan taktik dan kemampuan angkatan udara militer China.”

Laporan mengenai perekrutan mantan pilot Inggris oleh Beijing sebenarnya bukan hal baru. Inggris pertama kali mengetahui sejumlah kecil kasus mantan pilot militer yang direkrut pada tahun 2019 dan ditangani berdasarkan kasus per kasus.

Penanganan kemudian melambat ketika datang pandemi Covid-19, saat perjalanan ke China hampir tidak mungkin dilakukan. Perekrutan itu kemudian semakin meningkat sehingga perlu untuk mengeluarkan peringatan.

Para mantan pilot berpengalaman menerbangkan jet cepat dan helikopter, juga Royal Air Force, Jaguar, Harrier, Tornado, dan lainnya.

Mereka direkrut melalui perantara headhunter dan akademi terbang tertentu yang berbasis di Afrika Selatan.

Meski dianggap bukan sebagai sebuah kesalahan, tetapi para mantan pilot diingatkan agar tidak gegabah menerima tawaran tersebut.

"Kami mengambil langkah tegas untuk menghentikan skema perekrutan China yang mencoba untuk mengayuh dan mantan pilot Angkatan Bersenjata Inggris untuk melatih personel Tentara Pembebasan Rakyat di Republik Rakyat China," kata juru bicara Kementerian Pertahanan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya