Berita

Kekacauan di Haiti/Net

Dunia

Dorong Bantuan Lebih Lanjut untuk Haiti, Parlemen AS Perkenalkan UU Baru

SELASA, 18 OKTOBER 2022 | 08:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Krisis kamanusiaan dan keamanan di Haiti semakin memprihatinkan sejak blokade geng kekerasan pada terminal bahan bakar dan sumber air minum nasional.

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry pada Rabu (5/10) mendesak bantuan internasional untuk menangani para geng kejahatan, karena blokade tersebut telah menggangu distribusi pasokan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga.

Menamggapi hal tersebut, Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat dan Republik pada Senin (17/10), mengumumkan undang-undang baru yang bertujuan untuk membantu Haiti mengatasi krisis kemanusiaan dan keamanan dengan menghukum anggota elit politik yang berkolusi dengan geng kriminal.

Ketua Demokrat dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Bob Menendez, menyampaikan bahwa langkah nyata diambil AS dengan memperkenalkan Undang-Undang Transparansi Kolusi Kriminal Haiti tahun 2022 di Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Undang-undang itu akan mendorong Departemen Luar Negeri AS untuk menyelidiki hubungan antara geng dan elit, dan memberikan laporan di Kongres," ungkapnya seperti dimuat Reuters.

Menendez menjelaskan jika para oknum telah ditemukan, maka berdasarkan UU tersebut AS akan menjatuhkan sanksi atas pelanggaran HAM dan pembatasan visa pada pemimpin geng Haiti dan otoritas pemerintah yang ikut bersekutu.

"Sudah waktunya bagi geng Haiti dan pendukung politik mereka untuk menghadapi lebih banyak konsekuensi karena mengancam masa depan Haiti dan stabilitas belahan bumi yang lebih luas," tegasnya.

Blokade terminal bahan bakar vital oleh geng yang memprotes rencana pemotongan subsidi bahan bakar, telah mencegah distribusi solar dan bensin di Haiti, menghentikan transportasi serta memutus ibukota dari wilayah penghasil makanan di selatan.

Menurut laporan PBB, blokade membuat sebagian warga Haiti mengalami bencana kelaparan, sementara geng menggunakan kekerasan seksual untuk menanamkan rasa takut.

Pada Sabtu (15/10), pesawat militer AS dan Kanada mengirimkan kendaraan taktis dan lapis baja serta perlengkapan lainnya kepada polisi Haiti untuk membantu mereka memerangi geng tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya