Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Telepon Zelensky, Sheikh Mohamed Tegaskan Dukungan Bantuan UEA untuk Ukraina

SELASA, 18 OKTOBER 2022 | 07:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Uni Emirat Arab kembali menegaskan dukungan kemanusiaan terhadap Ukraina di tengah gempuran Rusia yang semakin gencar.

Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan menegaskan selama panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin (17/10) waktu setempat, bahwa bantuan UEA akan terus berkelanjutan untuk mengurangi dampak dari perang yang sedang berlangsung.

"Emirates akan terus membantu memberikan bantuan kemanusiaan dan ekonomi untuk mengurangi dampak konflik dengan Rusia," kata Sheikh Mohamed, seperti dikutip dari The National, Selasa (18/10).

Sheikh Mohamed mengatakan UEA akan melakukan segala daya untuk mencegah krisis memburuk. Ia juga menegaskan bahwa UEA tidak akan berhenti untuk mempromosikan negosiasi.

Dia juga berterima kasih kepada Zelensky atas kepercayaannya terhadap upaya UEA untuk menengahi masalah kemanusiaan, ketahanan pangan, dan masalah lainnya.

"Dampak serius dari konflik meluas ke luar Rusia dan Ukraina, dan berdampak negatif pada perdamaian dan keamanan internasional, dan ekonomi global," katanya.

Selama panggilan tersebut, kedua pemimpin mencatat peringatan 30 tahun hubungan diplomatik yang terbentuk antara negara mereka dan menyatakan keinginan mereka agar hubungan bilateral tumbuh lebih kuat.

UEA telah menawarkan bantuan penting kepada Ukraina dan ribuan orang yang terlantar akibat konflik. Juni lalu, mereka mengirim pesawat yang membawa 52 ton makanan untuk pengungsi Ukraina di Bulgaria yang jumlahnya diperkirakan mencapai 90.000 jiwa.

Pada bulan yang sama, Emirates juga mengirimkan lebih dari 27 ton makanan dan pasokan medis untuk mendukung pengungsi Ukraina di Polandia.

Sebelumnya Emirates mengirim enam pesawat ke Polandia dan Moldova, membawa lebih dari 156 ton makanan dan pasokan medis.

Pada bulan Maret, UEA mengumumkan akan memberikan bantuan kepada warga sipil yang terkena dampak di Ukraina senilai 5 juta dolar AS sebagai tanggapan atas seruan mendesak oleh PBB.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya