Berita

Diskusi bertajuk "Solusi Kebangsaan Gerakan Buruh Indonesia" yang digelar Labor Institute Indonesia bersama serikat-serikat buruh di Jakarta/Net

Politik

Diskusi dengan Serikat Buruh, Labor Institute Siap Beri Masukan ke Kandidat Pilpres 2024

SENIN, 17 OKTOBER 2022 | 23:18 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kesejahteraan buruh tidak akan tercapai hanya dengan kenaikan upah semata. Namun, harus diiringi dengan penguatan industri nasional, kemandirian ekonomi hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) buruh itu sendiri.

Hal itu disampaikan Program Officer Labor Institute Indonesia, Ulfa Ilyas dalam diskusi bertajuk "Solusi Kebangsaan Gerakan Buruh Indonesia" yang digelar Labor Institute Indonesia bersama serikat-serikat buruh di Jakarta.

Hadir para pimpinan serikat buruh/serikat pekerja diantaranya perwakilan dari KSBSI, KASBI, KPSI, SBSI 92, KBMI, KSPSI, KPBI, GSBI, SPN, FSB Garteks, PPMI, Aspek Indonesia, SPN, SPSI, FNPBI, SBMSK dan FSPM.


"Kami berharap gerakan buruh tidak berhenti pada gerakan di jalanan saja. Namun, dilengkapi dengan gerakan pemikiran yang menelurkan konsep-konsep yang lebih matang,” kata Ulfa dalam keterangannya, Senin (17/10).

Dikatakan Ulfa, perspektif kebangsaan harus diusung oleh gerakan buruh. Sehingga, tidak terjebak pada masalah-masalah normatif yang selama puluhan tahun tidak mendapatkan solusi yang tepat.

"Gerakan buruh harus menjadikan isu kebangsaan menjadi salah satu landasan perjuangan," tegasnya.

Ulfa menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide kebangsaan para pimpinan serikat buruh atas berbagai persoalan bangsa, terutama masalah keternagakerjaan dan kesejahteraan buruh.

Nantinya, kata Ulfa lagi, materi-materi tersebut nantinya akan diberikan kepada para kandidat yang akan berlaga pada gelaran Pemilu Serentak 2024.

"Baik dari kalangan buruh maupun kalangan umum yang akan maju dalam kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024, sebagai bahan untuk membuat kebijakan di masa yang akan mendatang," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya