Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net

Dunia

Dituding Lakukan Kekerasan Seksual di Ukraina, Rusia Singgung Taktik Barat dalam Penggulingan Muammar Khadafi

SENIN, 17 OKTOBER 2022 | 08:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tudingan perwakilan khusus PBB, Pramila Patten, bahwa Rusia menggunakan "strategi" pemerkosaan sebagai bagian dari kampanye militernya di Ukraina mendapat tanggapan serius dari Moskow.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Minggu (16/10) mengatakan bahwa klaim Patten, yang menjabat Perwakilan Istimewa untuk Kekerasan Seksual dalam Konflik dan Sekretaris-Jenderal Tingkat Rendah PBB, tidak masuk akal.

"Seseorang bahkan tidak dapat mengomentari kata-kata Patten secara serius," kata Zakharova, seperti dikutip dari RT, Senin (17/10).


"Sekali lagi, apa yang kita lihat adalah (cerita) klasik 'sangat mungkin', yang kali ini mencapai tingkat imajinasi yang bengkok," ujarnya, menambahkan bahwa kesimpulan pejabat PBB itu didasarkan pada data yang sulit diverifikasi.

Menurut Zakharova, pejabat PBB itu membuat kesimpulan berdasarkan data terpisah yang disediakan oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen di Ukraina – sebuah kelompok yang dibentuk pada musim semi 2022 berdasarkan resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

"Rusia belum mengakui mandatnya," kata Zakharova menambahkan.

"Klaim Patten mirip dengan yang dibuat oleh mantan komisaris hak asasi manusia Ukraina, Lyudmila Denisova," kata Zakharova.

Denisova sendiri dipecat dari posisinya pada akhir Mei setelah mosi tidak percaya atas kegagalannya melakukan tugas seperti mengatur koridor kemanusiaan dan pertukaran tahanan di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina.

Belakangan, media Ukraina melaporkan bahwa sebagian besar tuduhan Denisova mengenai “kekejaman seksual” yang dilakukan oleh tentara Rusia di negara itu belum dikonfirmasi oleh jaksa Ukraina.

Reaksi Zakharova dipicu oleh wawancara yang diberikan Patten kepada AFP minggu ini, di mana dia mengklaim bahwa kekerasan seksual adalah "taktik yang disengaja" dan "strategi militer" Rusia, yang bertujuan untuk merendahkan korbannya. Dia bahkan mengklaim bahwa tentara Rusia “dilengkapi dengan Viagra.”

Zakharova menunjukkan bahwa klaim serupa telah dibuat oleh pejabat Barat di masa lalu.

Pada tahun 2011, misalnya, duta besar AS untuk PBB, Susan Rice, dilaporkan menuduh pemimpin Libya saat itu Muammar Khadafi memasok pasukannya dengan Viagra yang diduga mendorong pemerkosaan massal selama konflik yang pecah menyusul upaya kudeta yang didukung NATO yang berakhir dengan pembunuhan brutal Khadafi.

Pejabat militer dan intelijen AS kemudian mengatakan kepada NBC bahwa tidak ada bukti bahwa militer Libya dipasok dengan Viagra atau terlibat dalam pemerkosaan sistematis di daerah pemberontak.

“Barat menggunakan pola yang sama dalam perang hibridanya,” kata Zakharova mengomentari pernyataan Patten.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya