Berita

Kebakaran di penjara Evin pada Sabtu malam 15 Okober 2022/Net

Dunia

AS Pantau Kebakaran Penjara Evin yang Tewaskan Empat Napi, Ned Price: Iran Harus Bertanggung Jawab

SENIN, 17 OKTOBER 2022 | 06:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kebakaran yang terjadi di Penjara Evin, Iran,  yang menewaskan empat narapidana menjadi sorotan Amerika Serikat.

Laporan sementara mengungkapkan empat tewas dan 61 lainnya terluka dalam insiden yang terjadi pada Sabtu malam di penjara yang dikenal paling kejam di Iran.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyampaikan keprihatinannya sekaligus kritikan kerasnya.


“Kami mengikuti laporan dari Penjara Evin dengan cepat. Kami berhubungan dengan Swiss sebagai kekuatan pelindung kami. Iran bertanggung jawab penuh atas keselamatan warga negara kami yang ditahan secara salah, yang seharusnya segera dibebaskan,” kata  Ned Price, seperti dikutip dari The National, Minggu (16/10).

Diplomat top Uni Eropa Josep Borrell juga menyampaikan keprihatinannya kepada Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian. Ia menyerukan "transparansi maksimum pada situasi" tersebut.

Dalam cuitannya Borrell menegaskan, pihak berwenang Iran bertanggung jawab atas kehidupan semua tahanan, termasuk pembela hak asasi manusia dan warga negara Uni Eropa yang ada di penjara itu.

Penjara Ervin telah banyak dikiritik kelompok-kelompok hak asasi manusia. Fasilitas tersebut telah lama dikenal untuk menahan tahanan politik serta mereka yang memiliki hubungan dengan Barat yang telah digunakan oleh Iran sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi internasional.

Media pemerintah Iran melaporkan kebakaran itu berawal dengan perkelahian antara tahanan. Ratusan narapidana ditahan di Evin, mulai dari tahanan politik hingga terdakwa berkewarganegaraan ganda.

"Kebakaran ini disebabkan oleh perkelahian antara beberapa tahanan di bengkel menjahit," kata Gubernur Teheran Mohsen Mansouri, menjelaskan bahwa para napi diajarkan menjahit. Lokakarya ini ditujukan untuk menciptakan lapangan kerja bagi para narapidana.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Warga Gaza Sumbang 1.000 Dolar AS untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 02 Desember 2025 | 05:03

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya