Berita

Salah satu side event Presidensi G20/Net

Bisnis

Optimalkan Presidensi G20, Indonesia Bisa Cari Solusi Hadapi Ancaman Resesi

MINGGU, 16 OKTOBER 2022 | 15:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presidensi G20 Indonesia yang akan habis dalam waktu dekat perlu dimanfaatkan dengan optimal, meski telah banyak dampak positif yang didapat selama kepemimpinan kurang dari setahun terakhir.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) Nunung Nuryartono menilai, sangkaian gelaran G20 selama kurang dari setahun terakhir yang tersebar di berbagai wilayah memberikan banyak manfaat, khususnya untuk sektor ekonomi.

Meski begitu, penting untuk terus mengoptimalkan kesempatan ini dengan mempromosikan Indonesia di berbagai ajang G20. Terlebih meski dampak pandemi Covid-19 sudah mulai mereda, ancaman resesi ekonomi semakin di depan mata.


“Dalam hal ini, Indonesia berkesempatan untuk ikut serta dalam memberikan solusi jitu bagaimana cara menuntunkan tensi konflik dunia agar dapat diturunkan, atau tentang bagaimana kita bisa melihat dunia yang sudah mengalami resesi ini diperlukan kerjasama dan saling menguatkan antar negara yang membutuhkan komitmen besar,” jelasnya dalam keterangan yang diterima redaksi pada Minggu (16/10).

Dengan posisi yang strategis, Nunung berharap, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar untuk berkomitmen bersama dalam meradakan ketegangan yang terjadi di dunia.

“Yang perlu dicatat, momen G20 ini bukan hanya menjadi pertemuan rutin, namun terdapat hal yang seyogyanya untuk dibahas dan menyelesaikan apa yang menjadi bahan diskusi dan memunculkan setidaknya satu pemahaman bersama,” imbuhnya.

Sejak mengambil presidensi G20 pada Oktober tahun lalu, Indonesia telah, akan, dan sedang menggelar kurang lebih 150 event untuk berbagai level.

Mengutip Menteri Koordinator Bideng Perekonomian Airlangga Hartarto, setidaknya terdapat tiga manfaat ekonomi didapatkan oleh Indonesia saat ditunjuk memegang Presidensi G20.

Pertama, terbukanya peluang peningkatan konsumsi domestik yang dapat capai Rp 1,7 triliun. Kedua, penambahan PDB yang diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 7,47 triliun. Dan ketiga, terdapat pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 pekerja di berbagai sektor industri di masa mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya