Berita

Hasil Citra Satelit, Sebelas pengebom strategis Tu-160 berwarna merah dan Tu-95 berwarna kuning di dekat perbatasan Norwegia/Net

Dunia

Rusia Terdeteksi Kerahkan 11 Pengebom Nuklir Hanya 20 Mil dari Perbatasan Anggota NATO

SABTU, 15 OKTOBER 2022 | 09:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

  Belasan pesawat pengebom strategis Tu-16 berwarna merah dan Tu-95 berwarna kuning terdeteksi oleh citra satelit Amerika Planet Labs tengah berada di dekat perbatasan Norwegia.

"Citra satelit yang diambil pada 7 Oktober lalu, menunjukkan kehadiran tujuh pembom strategis Tu-160 dan empat pesawat Tu-95 di pangkalan udara Rusia Olenya di Semenanjung Kolskyi," ungkap Amerika Planet Labs dalam sebuah pernyataan pada Jumat (14/10).

Merujuk pada hasil citra, sebelas pesawat pengebom nuklir itu diduga kuat merupakan senjata perang milik Rusia yang ditempatkan tidak sampai 20 mil dari wilayah perbatasan salah satu pendiri NATO tersebut.

Dimuat LBC News, pengebom Tu-160 merupakan pesawat tempur Mach 2 terbesar dan terberat yang pernah dibuat. Ia mampu terbang 7.500 mil tanpa henti, tanpa pengisian bahan bakar dan dapat membawa hingga 12 rudal nuklir jarak pendek.

Sementara pembom strategis Tu-95 yang dikenal sebagai Bears, adalah beberapa pesawat terbesar di angkatan udara Moskow yang mampu mengangkut rudal jelajah dan bom nuklir dalam skala besar.

Kejadian serupa juga sempat dilaporkan pada dua pekan lalu, yang mengungkapkan adanya penempatan yang tidak biasa dari tujuh pengebom nuklir di pangkalan udara itu.

Perusahaan intelijen Israel ImageSat International mendeteksi 'kehadiran yang tidak teratur' dari TU-160 dan TU-95, seperti dilaporkan The Jerusalem Post.

"Pengebom ditempatkan sekitar 115 mil jauhnya dari perbatasan anggota NATO Norwegia, dan sekitar 95 mil dari yang akan segera menjadi anggota Aliansi, Finlandia," ungkap laporan tersebut.

Menanggapi ancaman tersebut, NATO mengadakan pertemuan tertutup dengan negara aliansi, di tengah upaya organisasi untuk mengadakan latihan nuklir guna mencegah serangan Rusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya