Berita

Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD/Net

Politik

Mahfud MD: Tragedi Kanjuruhan Lebih Menyeramkan dari yang Beredar di Medsos

JUMAT, 14 OKTOBER 2022 | 22:16 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kejadian sebenarnya saat Tragedi Kanjuruhan lebih menyeramkan dari penggambaran yang selama ini beredar di media sosial dan televisi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Mahfud MD usai melaporkan kinerja ke Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10).

"Korban yang jatuh, itu proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi maupun medsos, karena kami merekonstruksi dari 32 CCTV yang dimiliki oleh aparat," ujar Mahfud MD.


Dikatakan Mahfud, penyebab Tragedi Kanjuruhan dipastikan karena tembakan gas air mata. Saat itu, kepanikan terjadi ketika penonton laga Arema FC Vs Persebaya berusaha keluar dari stadion.

"Ada yang bergandengan, satu bisa keluar yang satu tertinggal, yang satu balik lagi (ke dalam) nolong temannya (lalu) terinjak-injak, mati," katanya.

"Ada juga yang memberikan bantuan pernafasan karena satunya tidak bisa bernafas, kena semprot (gas air mata) juga lalu mati, itu lebih mengerikan karena ini ada di CCTV," imbuhnya.

Menko Polhukam ini menegaskan lagi, penonton yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan setelah terjadi desak-desakan setelah gas air mata yang disemprotkan.

"Adapun peringkat keterbahayaan racun dari gas itu sedang diperiksa oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," tuturnya.

Meskipun demikian, dia menegaskan apapun hasil temuan BRIN itu tak akan mengurangi kesimpulan tim yang terdiri dari tokoh-tokoh lintas sektor itu.

"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama karena gas air mata," demikian Mahfud.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya