Berita

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Teten Masduki/Net

Politik

MES Dukung Optimalisasi Peran Diaspora Indonesia pada Ekosistem Ekspor Halal

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 19:56 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Bagi sektor ekonomi, diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara di dunia diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di luar negeri. Diaspora yang tersebar di luar negeri akan menyebabkan makin besar pula potensi pengembangan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara lain.

Pesan tersebut mengmuka dalam gelaran Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) ke-IX dengan tema “Penguatan Ekosistem Ekspor Halal melalui Diaspora Indonesia” yang diselenggarakan Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di Jakarta Convention Center, pada Jumat (7/10).

Berdasarkan Data Indonesia Diaspora Network (IDN) dan UNESCO Institute of Statistics, menyebutkan jumlah diaspora Indonesia di luar negeri mencapai 8 juta.

IIEF ini menjadi rangkaian dari agenda 9th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Besarnya diaspora ini, diyakini juga akan berpengaruh pada sektor industri halal, seiring dengan hadirnya tren gaya hidup halal yang kian mendunia. Optimalisasi terhadap aktivitas ekspor produk halal Indonesia dapat dilakukan melalui peran diaspora Indonesia.

Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi UKM mengatakan peluang ekonomi syariah ini sangat menjanjikan.

Kata dia, State of the Global Islamic Economy Report 2022 mengestimasikan umat muslim dunia menghabiskan hingga 2 triliun dolar AS pada 2021 di sektor-sektor industri halal, mulai dari makanan, farmasi, hingga pariwisata.

“Visi Indonesia menjadi kiblat ekonomi syariah dunia bukan tanpa dasar. Di tahun 2020, PDB Indonesia merupakan yang terbesar dibanding negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam," kata Teten.

"Indonesia juga dinilai paling kompetitif dalam menarik investasi asing langsung (FDI) dibanding negara-negara OKI lainnya” imbuhnya.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, lanjutnya, Indonesia merupakan pasar besar ekonomi dan keuangan syariah global. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi syariah dalam rangka pencapaian visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia menjadi salah satu fokus MES. Hal ini sejalan dengan Garis Besar Kebijakan Organisasi (GBKO) MES.

“Sebagaimana termuat dalam GBKO tersebut, visi yang ingin kita wujudkan di tahun 2030 adalah ekonomi dan keuangan syariah yang berkontribusi signifikan dalam ekosistem perekonomian nasional” jelas Teten.

Adapun Ketua Dewan Pakar MES, Perry Warjiyo mengatakan bahwa pada 9 tahun lalu, seiring dengan diselenggarakannya IIEF secara perdana pada 2013, Indonesia saat itu belum terlihat potensi sebagai pemain utama ekonomi syariah global.

“Setelah 9 tahun IIEF diselenggarakan sebagai sarana mendukung dan menguatkan pengembangan halal value chain, alhamdulillah saat ini Indonesia telah memiliki bank syariah yang besar, menempati posisi keempat keuangan syariah global, dan peringkat kedua untuk sektor halal food,” jelas Perry.

Lebih lanjut, Perry menjelaskan ISEF ke-9 kali ini difokuskan untuk tiga gerakan dalam rangka mendukung Industri halal nasional, yaitu menjadikan Indonesia sebagai modest fashion global, menguatkan kembali jalur rempah Indonesia dengan meluncurkan global halal hub dan ekspor produk halal, serta launching gerakan akselerasi sertifikasi halal self declare melalui kerja sama dengan BPJPH dan pemangku kepentingan lainnya.

“Saya Bahagia dan bersyukur, baru kemarin telah dilibatkan dalam proses self declare dan hari ini langsung tancap gas telah meresmikan usaha halalnya. Saya juga berterima kasih kepada Pak Erick, Pak Teten, Pak Iggi, dan kepada seluruh pengurus MES karena dengan cepat dapat menginisiasi dan merealisasikan proses sertifikasi halal” terang Perry.

Dalam IIEF kali ini dilakukan seremoni penyerahan sertifikat halal kepada pelaku usaha binaan MES dan sertifikat pendamping proses produk halal kepada para pendamping halal yang telah mengikuti pelatihan pendampingan halal yang diselenggarakan oleh MES dan Bank Indonesia.  

Selain itu dilakukan juga seremoni pelepasan ekspor kopi ke Mesir dan rempah ke Ghana dengan nominal transaksi masing-masing senilai 750.000 dolar AS dan 1.500.000 dolar AS.

Sebagai informasi, IIEF merupakan agenda tahunan pegiat ekonomi syariah dunia yang membahas isu-isu strategis yang diselenggarakan oleh MES bekerja sama dengan Bank Indonesia.

Hasil diskusi dalam IIEF ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi MES dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya