Berita

Pengamat hubungan internasional Unpad, Teuku Rezasyah/Net

Dunia

Teuku Rezasyah: Penolakan Indonesia Bahas Isu Uighur di Dewan HAM Bukan karena Berpihak pada China

JUMAT, 07 OKTOBER 2022 | 12:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Penolakan RI dalam voting Dewan HAM PBB untuk membahas pelanggaran kemanusiaan terhadap Uighur di Xinjiang memunculkan banyak anggapan bahwa Indonesia kini telah menegaskan keberpihakannya pada China.

Tetapi itu semua dibantah oleh pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah yang menganggap bahwa sikap penolakan Indonesia telah sangat benar untuk dilakukan.

"Penolakan Indonesia di Dewan HAM sangat berkualitas. Negara ini sudah tahu bagaimana kondisi di Xinjiang dan bagaimana menentukan sikap sendiri tanpa diintervensi pihak asing," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat pagi (7/10).

Rezasyah menjelaskan, Indonesia telah mengetahui duduk kasus dan pelanggaran HAM di Xinjiang melalui penekanannya pada hampir enam dari 20 poin pernyatan yang disampaikan oleh Wakil Tetap RI di Jenewa, Febrian A Ruddyard.

"Pada poin, 4, 8, 9, 12, 19, 20, Indonesia secara khusus menyebut kata Uighur dan Xinjiang. Ini berarti bahwa Indonesia telah paham dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sana," ujarnya.

Menurut Rezasyah, penolakan pada rancangan pembicaraan Uighur yang diusulkan Barat dapat diartikan juga bahwa Indonesia tidak ingin berpihak kepada Barat dan menegaskan sikapnya sendiri.

"Indonesia tidak ingin mengekor pada pihak mana pun dan menegaskan posisi yang sudah dianggap benar. Indonesia tidak ingin didikte oleh AS maupun China," tegasnya.

Sikap Indonesia juga tidak bisa ditafsirkan sebagai kecenderungannya pada China, lantaran meskipun tak ingin melakukan intervensi kedaulatan, tetapi RI juga secara eksplisit mengkritik Beijing agar segera menyelesaikan masalah di Xinjiang.

"Pada 20 pernyataan perwakilan Indonesia di Dewan HAM itu, terselip tekanan bahwa Indonesia ingin China menjadi lebih terbuka dan segera menangani krisis yang terjadi di wilayah teritorialnya," kata Rezasyah.

Lebih lanjut, Rezasyah mengatakan bahwa penolakan tersebut mungkin diambil Indonesia karena ingin menempuh jalur pembicaraan lain, yang lebih personal dengan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan China.

"Barangkali Indonesia ingin merancang draft dengan OKI dan secara pribadi juga menyusunnya dengan China untuk memperoleh hasil negosiasi yang lebih baik," jelasnya.

Bagi Rezasyah, Indonesia akan lebih memilih menggunakan cara Asia untuk mendekati China dengan tidak mempermalukannya. Sebab, sentimen Xi Jinping pada Barat, khususnya di Dewan HAM PBB, akan mempersulit upaya negosiasi tersebut.

"Jika Indonesia menyetujui itu, maka Barat akan mengambil langkah lebih lanjut yang memungkinkan dewan HAM mengirimkan tim penyelidikan khusus ke Xinjiang. Ini akan mempermalukan China, dan Xi juga akan menolak apa pun dari Barat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya