Berita

Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov/Net

Dunia

Tidak Dilibatkan dalam Proses Investigasi Nord Stream, Rusia: Ada yang Disembunyikan

JUMAT, 07 OKTOBER 2022 | 07:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Proses penyelidikan pada insiden kebocoran pipa Nord Strem yang diduga sebagai tindakan sabotase masih berlangsung hingga kini. Namun Rusia sebagai negara asal pemilik pipa itu mengaku belum dilibatkan sama sekali.

Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (6/10) telah diberitahu saluran diplomatiknya bahwa tidak ada rencana dari Swedia dan Denmark untuk mengundang Moskow bergabung dalam proses investigasi Nord Stream.

"Kami diberitahu melalui saluran diplomatik bahwa sampai sekarang, tidak ada rencana yang meminta pihak Rusia untuk bergabung dalam penyelidikan. Hasil penyelidikan itu tidak akan mungkin objektif jika tanpa partisipasi Rusia," ujarnya, seperti dimuat Reuters.


Secara terpisah, jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan Moskow akan menuntut penyelidikan yang komprehensif dan terbuka, serta harus melibatkan pejabat Rusia dan Gazprom.

"Tidak mengizinkan pemilik untuk menyelidiki berarti ada sesuatu yang disembunyikan darinya," tekan Zakharova.

Sementara itu, pada Selasa (4/10), Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan saat ini area kebocoran gas Nord Stream telah diinvestigasi di TKP masing-masing negara secara terpisah.

"Swedia akan menyelidiki di TKP-nya dan Denmark juga begitu. Kami biasanya tidak melibatkan kekuatan asing dalam penyelidikan kriminal kami. Itu pendekatan dasarnya. Ini bukan sesuatu yang harus didiskusikan," kata Hultqvist

Eropa sedang menyelidiki apa yang menyebabkan tiga pipa di jaringan Nord Stream meledak di dekat perairan ZEE Swedia dan Denmark.

Insiden tersebut dicurigai merupakan tindak sabotase yang disengaja. Sebagai pemilik, Rusia langsung menuduh AS telah meledakkan pipanya dengan dasar Washington akan mendapat keuntungan dari penjualan gas cair (LNG).

Pekan ini, operator Nord Stream juga melaporkan tidak dapat memeriksa bagian yang rusak karena pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas Denmark dan Swedia yang menutup area kebocoran karena berada di wilayah teritorial mereka.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya